Pilih Mudik Jalur Selatan atau Utara? Purwokerto Cocok Untuk Singgah & Menginap

Pilih Mudik Jalur Selatan atau Utara? Purwokerto Cocok Untuk Singgah & Menginap

Besok, Jumat (1/7) menjadi awal dari arus mudik. Di mulai pada jam pulang kerja dan pemudik akan terus memenuhi jalan hingga lebaran tiba. Pemudik yang melalui jalur pantura kembali mendapat kemudahan di tahun ini. -- Lebih Cepat Sampai Jawa Tengah WAKTU yang dibutuhkan untuk mudik menuju Jawa Tengah terpangkas cukup banyak pada mudik lebaran tahun ini. Sebab, jalan tol yang siap beroperasi bertambah jauh. Jika sebelumnya hanya sampai Brebes dan harus menghadapi kemacetan di perlintasan dan pasar Pejagan, kini tidak perlu lagi bersusah payah. Sebab, pemudik bisa langsung bablas melewati Brebes dan langsung masuk Tegal. Itu karena pada 16 Juni lalu Presiden Jokowi sudah meresmikan tol Pejagan-Brebes Timur. Jawa Pos pekan lalu merasakan cepatnya perjalanan sampai ke pintu Jawa Tengah itu. Total perjalanan yang harus ditempuh dari Jakarta adalah 268 km. Infrastruktur jalan didominasi oleh aspal yang mulus. Mulai dari Cikampek Utama, Cipali, sampai Kanci–Pejagan yang pada lebaran 2015 masih berombak. Aspal baru di tol Brebes Timur juga membuat perjalanan makin nyaman. Jika lalu lintas lancar, jarak sejauh itu sebenanya bisa dilahap dalam waktu empat jam dengan kecepatan 60-80 km per jam. Namun, saat Jawa Pos melintas butuh waktu hampir enam jam karena ada kemacetan di Bekasi Barat. Saat itu, kemacetan dikarenakan banyaknya truk yang lewat dan keluar dari Tol Lingkar Timur Jakarta. "Jangan lupa, sekarang transaksi di gerbang tol makin sedikit. Hanya tiga kali. Siapkan saldo kartu pembayaran yang cukup dan penuhi tangki bensin sebelum masuk tol," kata AVP Coporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru Santoso mengingatkan. Dia terus mensosialisasikan sistem terintegrasi itu supaya pemudik makin paham. Kini, pembayaran hanya dilakukan di gerbang tol Cikarang Utama, Palimanan, dan Brebes Timur. Sistem itu sudah berlaku sejak pekan lalu. Jasa Marga, PT Lintas Marga Sedaya (LMS), dan PT Semesta Marga Raya memang perlu terus mensosialisasikan. Sebab, masih terlihat beberapa pengemudi yang melambat dan kebingungan. Itu juga bisa memicu kepadatan kendaraan di sekitar gerbang tol. Saat jalanan tidak terlalu padat, mulusnya aspal bisa memicu pengemudi untuk menginjak gas lebih dalam. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, terutama sistem pengereman dan ban. Sebab, jalan tol masih menjadi momok atas terjadinya berbagai kecelakaan. Lebih baik mobil diservis sebelum mudik. Jalur-Mudik-tol-palimanan Selain itu, penerangan yang hanya ada di tempat-tempat tertentu, terutama mendekati gerbang tol perlu menjadi catatan untuk hati-hati. Pada lebaran tahun ini, semua rest area sudah siap untuk menjadi tempat beristirahat. "Tapi, kalau sudah penuh rest area akan pakai sistem buka tutup," imbuh Heru. Dia menambahkan, jam terbaik untuk melintasi jalan tol saat puncak arus mudik terjadi adalah menghindari dua waktu favorit. Yakni, berangkat beberapa saat setelah makan sahur, dan setelah berbuka puasa. Setiap tahunnya, penumpukan kendaraan selalu terjadi di jam-jam itu. Berkurangnya gerbang tol, diklaim Jasa Marga hemat waktu sampai 50 persen. Jika sebelumnya sekali bayar butuh waktu tujuh sampai delapan detik (tidak termasuk antri, Red) dengan total 280 detik untuk tujuh pintu, kini jadi 120 detik saja. Kemacetan di gerbang tol harusnya bisa berkurang. Meski demikian, potensi macet bisa terjadi di keluar Brebes Timur. Sebab, lajur menyempit menjadi satu kendaraan saja setelah membayar di gerbang tol. Setelah keluar dari tol, tidak jauh lantas belok kanan. Dari situ, gapura Kota Tegal sudah terlihat untuk menyambut. "Pintu tol sudah terintegrasi, tapi pemudik yang sampai Jateng akan lebih penuh dan ramai. Numpuknya di Brebes Timur," kata Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono. Nantinya, dia ingin agar keluar dari tol bisa tiga lajur sehingga kendaraan menuju Tegal bisa lebih lega. Lepas dari tol, menaklukkan jalur pantura kembali ke cara klasik. Berkendara di ruas jalan yang umumnya hanya untuk dua lajur. Truk memang sudah tidak boleh lewat lagi, tapi bus antar kota antar provinsi menjadi ramai. Apalagi, banyak yang mengadakan mudik gratis menggunakan bus. Perjalanan yang panjang membuat Kabupaten Tegal menjadi sarana yang tepat untuk beristirahat sebentar. Pemudik bisa memanfaatkan SPBU yang mendapat rekor MURI dengan 107 toilet untuk berhenti. Sekalian untuk isi bensin, beli camilan di minimarket atau makan. Pilihan untuk mengisi perut yang lebih bervariatif bisa didapat di Pekalongan. Jalur pantura yang membelah Pekalongan membuat daerah ini menyajikan lebih banyak pilihan untuk beristirahat, makan, atau berburu kain batik. Jika matahari sudah mulai terbenam, di kota ini juga menyediakan banyak hotel yang bagus. Perjalanan selanjutnya menuju Batang, Kendal, dan Semarang. Jalanan di tiga kota itu relatif mulus. Cuma, tanjakan di Batang termasuk Alas Roban perlu mendapat perhatian khusus karena rawan kecelakaan. Polisi dipastikan ada di kawasan itu untuk memastikan perjalanan lancar dan aman. Beberapa jalan yang rusak ada di Kendal karena beberapa waktu kebanjiran. Kali di sisi jalan utama Soekarno Hatta rawan meluap jika ada hujan deras. Seperti di kawasan Cepiring, air di anak sungai itu sudah hampir sejajar dengan jalan raya. Lewat Selatan Lebih Indah Bagaimana dengan jalur pantai selatan (pansel)? kunci perjalanan terletak poda titik kemacetan di Nagreg, Bandung dan jalan berliku di perbukitan Malangbong, Garut. Sebab, dua kawasan itu berpotensi untuk menyita waktu sangat lama karena macet. Selain itu exit tol Padaleunyi juga menyimpan potensi tinggi untuk macet. Di Nagreg, sebenarnya sudah ada pemisahan jalan dari yang menuju Garut dengan sebaliknya, ke Bandung. Kendaraan besar seperti bus yang susah menanjak di Nagreg, tidak lagi terlalu menjadi momok seperti masa lalu.namun, volume kendaraan yang berlebih tetap membuat daerah itu macet. "Minggu ini sudah benar-benar searah. Angkutan kota yang biasanya boleh melawan arah sudah tidak boleh lagi lewat," kata Suhendi, 45, warga Nagrek. Tahun lalu, kemacetan mulai terasa pada H-4 lebaran. Dia berharap warga yang sudah mengalah tidak bisa melawan arus, meski angkutan kota diizinkan bisa membantu mengurangi kemacetan. Lepas dari Nagreg, pemudik masih harus bersabar karena aktivitas warga di Kadungora dan Limbangan Kabupaten Garut juga bisa membuat kendaraan tersendat. Apalagi, ketika melalui jalur berkelok di perbukitan Malangbong, Garut. Ada baiknya, saat melintasi daerah ini sebelum gelap karena minimnya penerangan. Lewat saat matahari masih menyapa juga memberi keuntungan lain karena jalur ini indah. Banyak sawah hijau dengan latar belakang yang memanjakan mata. Lolos dari Garut, perjalanan relatif lancar meski ada beberapa hambatan seperti pasar Ciawi, dan Majenang. Selain itu, yang perlu diwaspadai adalah banyaknya kendaraan bermotor sampai Banjar. Warga setempat umumnya enggan mengenakan helm sehingga resiko saat terjadi kecelakaan lebih fatal. Ada banyak tempat yang bisa dijadikan lokasi beristirahat setelah berjibaku dengan kemacetan di Nagrek dan Garut. Sepanjang jalan menuju Banjar, banyak restoran yang bisa dipilih. Pemudik juga bisa memanfaatkan Masjid Agung Manonjaya Tasikmalaya yang dibangun pada 1837 untuk melepas lelah sembari salat. Opsi lainnya, bisa terus jalan sampai Kabupaten Banjar. Di daerah Banjar Atas, ada rest area yang cocok untuk mencari camilan atau makan berat. Bagi pemudik yang menggunakan motor, di sana juga ada beberapa bengkel sepeda motor. Setelah itu, perjalanan bisa dilanjutkan ke Purwokerto. Kalau mau pemandangan yang lebih indah, saat menuju Purwokerto bisa memanfaatkan jalur alternatif melalui Ajibarang dan Gumelar. Tetap didominiasi dengan sawah dan latar belakang gunung. Purwokerto, bisa menjadi tempat yang pas untuk melepas lelah. Menginap juga bisa menjadi salah solusi supaya perjalanan berikutnya lebih fit. Dari Purwokerto, opsi jalur beragam. Bisa tetap lewat selatan atau pindah ke jalur provinsi yang membelah lewat Banjarnegara sampai Ambarawa. Apapaun jalurnya, jalanan kecil seperti tahun-tahun sebelumnya belum berubah. Jalanan yang ada di pantai selatan juga sudah mulus. Di Kebumen juga bisa memanfaatkan Benteng Van Der Wijk untuk beristirahat sebelum lanjut ke Jogjakarta. (dim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: