Akbar Bahaulloh, Pemuda Purwokerto Salah Satu Pencetus Program 1.000 Website Desa

Akbar Bahaulloh, Pemuda Purwokerto Salah Satu Pencetus Program 1.000 Website Desa

Buat Web Gratis dari Aceh sampai Papua Masih banyak orang yang buta dunia informatika. Berurusan dengan perangkat software dan seluk beluknya. Namun, dari kecintaan terhadap dunia informatika, ternyata banyak yang dapat dilakukan untuk membantu orang lain. Seperti Akbar Bahaulloh misalnya. Akbar termasuk yang mencetuskan program 1000 website desa. Miftachul Mufid, Purwokerto Soal jalan hidup memang rahasia Tuhan. Selalu saja penuh kejutan dan kadang tidak terduga. Seperti itu juga yang dialami Akbar Bahaulloh. Pemuda kelahiran Cilacap, 25 Juli 1991 itu, sejatinya merupakan lulusan sekolah otomotif. Tapi memang Tuhan berkehendak lain. Itu memang bukan dunianya. akbar-bahaulloh-1000-website Sejak bersekolah di otomotif, Akbar memang sudah hobi hobi dunia informatika. Sehingga setelah tamat dari bangku SMA, ia mimilih melanjutkan sekolah yang sesuai hobinya. Hingga dipilihlah STT Telematika Ciputat Tangerang Selatan dengan mengambil jurusan Teknik Informatika. "Waktu SMA cuma yang penting sekolah saja, tapi setelah lulus saya memilih melanjutkan hobi dan kecintaan di dunia komputer, informastika dan teknologi," ujar pria single yang tinggal di Perum Griya Satria Indah Sumampir, tepatnya di Jalan Opal Blok O No. 9 Purwokerto Utara ini. Dia menilai, komputer dan internet bisa menjadi alat yang penting untuk membangun peradaban. Karena itu, ada rasa senang dan kepuasan batin ketika bisa membantu orang lain menggunakan teknologi. Untuk kepentingan masyarakata dia membantu pembuatan website desa sampai pelosok nusantara. Dari Aceh di ujung barat, hingga Papua di ujung timur Nusantara. Meski tetap saja Banyumas yang paling banyak dia buatkan website desa. "Tahun pertama, kita gratiskan untuk program 1000 website desa di Gerakan Desa Membangun, tujuannya agar orang-orang di desa tidak ketinggalan teknologi atau istilahnya gaptek. Sebab, banyak hal positif yang dapat dilakukan dengan internet," kata dia. Internet bagaikan dua sisi mata pedang. Namun, jika dimanfaatkan untuk kepentingan bersama, untuk kegiatan positif, internet jauh lebih mudah dari media lainnya. Teknologi informasi, telah membantu banyak orang untuk mengenal dunia luar. Dengan internet, penjual bisa bertransaksi dengan orang yang begitu jauh jaraknya hanya lewat media sosial. Internet juga sangat memudahkan dalam berkomunikasi dengan orang di seluruh penjuru dunia. "Sering diminta bantuan oleh orang yang mau nelfon keluarganya di luar negeri. Dengan menggunakan aplikasi Whatsapp, BBM, Line ataupun FB, biaya berkomunikasi jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya menggunakan telfon biasa," jelasnya. Aktivitas kesehariannya pun tak jauh-jauh dari dunia teknologi dan informatika. Dia bergabung dengan Yayasan Gedhe Nusantara sebagai admin server dan leader di Puskomedia Indonesia. Puskomedia Indonesia merupakan start up perusahaan teknologi membidangi web dan mobile programming. "Aktivitas lainnya adalah sebagai tenaga kontrak pendamping satu juta domain, program website gratis untuk UMKM, organisasi atau komunitas, Sekolah, ponpes dan desa di Kementerian Komunikasi Dan Informatika," ungkapnya. Bahkan, di Puskomedia Indonesia yang dia pimpin, ada program CSR website gratis seumur hidup untuk pondok pesantren. Harapannya, dengan program tersebut para santri dapat menularkan energi-energi positif untuk masyarakat luas. (*/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: