Kebun Cabai Sering Kemalingan, Remaja 17 Tahun Lakukan Pembunuhan
KESAL: Niat hati menjaga kebun cabai, HH justru menghilangkan nyawa Widodo Bowo Purnomo. HH diamankan di Polres Sleman, Kamis (16/6). DWI AGUS/RADAR JOGJA SLEMAN – Niat hati menjaga kebun cabai, HH (17), justru menghilangkan nyawa Widodo Bowo Purnomo (49). Sabetan celurit miliknya mengenai tubuh korban. Hingga menimbulkan luka tusuk dan sobek di lengan kiri dan dada kiri. Wakapolres Sleman Kompol Tony Priyanto menuturkan, tubuh korban ditemukan di kebun salak Dusun Gading Kulon, Donokerto Turi, Sleman. Tepatnya Rabu (15/6) sekitar 08.00 WIB. Saat ditemukan tengah bersandar di pohon salak dalam kondisi tak bernyawa. “Berawal dari pelaku anak HH diberitahu oleh S jika tanaman cabai di sawahnya sering hilang dicuri. Kemudian pada Selasa (14/6) sekira pukul 21.00 WIB, HH menawarkan dini untuk ikut kesawah bersama S untuk menghadang pencuri tersebut,” jelasnya saat rilis kasus di lobi Mapolres Sleman, Kamis (16/6) dikutip dari radarjogja.com. HH dan S tiba di ladang milik S sekitar 04.00 WIB, Rabu (15/6). Keduanya bersiaga di dua lokasi yang terpisah. Selang tiga puluh menit muncul korban Widodo dengan mengendap-endap. Baik HH dan S tidak langsung menyergap korban. Namun mengamati hingga akhirnya Widodo memetik beberapa pohon cabai. Korban didekati HH dari arah barat dan S dari arah timur. “Korban melarikan diri menuju jalan aspal disebelah Barat. Selanjutnya HH mengejar mendekati korban lalu menyabetkan celurit ke arah korban sebanyak 6 kali. Dua kali tidak kena, empat kali mengenai tubuh korban,” katanya. Usai menyabetkan celurit, HH tak berdiam diri. Remaja usia 17 tahun ini terus memegangi jaket Widodo. Namun upaya ini justru membuatnya terseret dan terjatuh. Sementara korban lanjut kabur memasuki kebun salak. https://radarbanyumas.co.id/duh-aksi-kriminal-terjadi-lagi-di-kutasari-pencuri-cabai-tertangkap-warga/ HH dan S memutuskan tidak melakukan pengejaran terhadap Widodo. Keduanya lalu lapor ke tokoh masyarakat atas kejadian tersebut. Hingga akhirnya warga kampung heboh dengan penemuan jasad mayat di tengah kebun salak. KESAL: Niat hati menjaga kebun cabai, HH justru menghilangkan nyawa Widodo Bowo Purnomo. HH diamankan di Polres Sleman, Kamis (16/6). DWI AGUS/RADAR JOGJA “Kalau motif pembacokan ya karena pelaku kesal korban mencuri cabai di lahan milik S. Pelaku HH diamankan di kediamannya di Kledung Donokerto Turi tanpa perlawanan. Sat ini ditahan di Rutan Polres Sleman,” ujarnya. Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya sebilah celurit sepanjang 30 centimeter, satu set pakaian milik pelaku. Lalu juga pohon cabai yang dipetik korban. “Pelaku dikenai Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 7 tahun,” katanya. Kasatreskrim Polres Sleman AKP Rony Prasadana menuturkan, awalnya pelaku tak mengetahui korban telah meninggal dunia. Ini karena pelaku tidak lanjut mengejar setelah korban lari ke kebun salak. Hingga akhirnya HH ditangkap penyidik Satreskrim Polres Sleman di kediamannya. Sementara untuk S, Rony menegaskan tak terlibat. Ini karena penusukan dilakukan sepenuhnya oleh tersangka HH. S, lanjutnya, juga tak mengetahui jika HH membawa celurit. “Kalau kebun cabai itu memang milik saudara S. Status S dan HH ini sanak saudara. Kalau korban dan pelaku tidak saling kenal tapi memang satu kampung. Yang pelaku ketahui ladang S sering kecurian sehingga inisiatif disanggong,” ujarnya. (dwi/radarjogja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: