Konser Musik di Rooftop Lippo Plaza Jogjakarta Berakhir Ricuh, 10 Orang Luka, Ternyata Tak Kantongi Izin
JOGJAKARTA - Konser musik di Lippo Plaza Jogjakarta berakhir ricuh. Kericuhan saat menonton konser musik terjadi halaman parkir rooftop Lippo Plaza Jogjakarta, Minggu malam (12/6). Kericuhan dipicu karena tidak bisa masuk. Sehingga menyebabkan kericuhan di pintu masuk menuju halaman parkir Mal. Manajer Opersional EXPO Production Hangga Bagaswara menuturkan konser berlangsung di Seven Sky cafe. Penampilnya adalah band reguler yang kerap tampil di cafe tersebut. Lonjakan penonton secara mendadak yang membuat kericuhan terjadi. “Nah setiap dia berapa kali main itu terkondisi dengan baik aman. Tadi malam tiba-tiba terjadi penambahan jumlah pengunjung yang sangat banyak. Kami tidak bisa memasukkan pengunjung dikarenakan area Seven Sky yang terbatas jumlahnya,” jelasnya ditemui di Lippo Plaza Jogjakarta, Senin (13/6) dikutip radar jogja. Pada awalnya pengunjung yang tak bisa masuk tertib. Hanya saja muncul provokasi dari rombongan lain yang berusaha untuk tetap masuk. Tepatnya yang berada di pintu masuk terluar. https://radarbanyumas.co.id/konser-anniversary-ke-30-grup-band-dewa-19-sukses-hipnotis-baladewa-medan-kalian-kangen/ Panitia, lanjutnya, sempat memberitahukan bahwa lokasi telah penuh. Namun rombongan ini tetap tidak memperdulikan. Hingga akhirnya muncul teriakan provokasi dari sekitar 3 pengunjung. “Tetapi waktu kami menginformasikan berkali-kali, ada 2 sampai 3 orang yang mengatakan atau membuat statement untuk mendobrak saja. Itu akhirnya banyak yang terprovokasi dengan kalimat itu. Sebagian mulai maju ingin merangsek ke depan,” katanya. Kericuhan antar pengunjung tak terelakan. Saat pintu masuk dibuka sebagai akses keluar, provokasi semakin kuat. Hangga menuturkan orang yang sama terus menendang pintu besi. Disatu sisi pengunjung yang ingin keluar terhalang pengunjung yang memaksa untuk masuk. Tak berselang lama terjadi adu mulut antar sesama pengunjung. Hingga berujung saling tantang dan lempar besi pagar antara pengunjung di luar dan di dalam “Setelah terjadi adu mulut akhirnya muncullah keributan dan lempar-lemparan itu. Di area parkir bukan di Sevens Sky. Jadi keributan hanya di satu titik saja,” ujarnya. Kericuhan, lanjutnya, berlangsung kisaran 15 hingga 30 menit. Tepatnya terjadi sekitar 20.30 WIB. Sementara konser musik berlangsung antara 19.30 WIB hingga 21.00 WIB. Hangga menuturkan setidaknya ada 11 korban atas peristiwa ini. Semuanya mengalami luka ringan dan langsung ditangani di IGD RS Siloam. Sementara untuk kerugian, pihaknya belum menginventarisir secara detil. “Kalau kerugian kami belum bisa memastikan jumlahnya berapa. Kerusakan di pintu masuk itu gerbangnya pecah, patah dan kotor. Pintu kaca dan lainnya aman,” katanya. Ditanya perihal izin, Hangga memastikan telah ada pemberitahuan. Pihaknya mengaku secara rutin berkabar ke pihak kepolisian. Disampaikan setiap bulannya sesuai dengan acara pada momen itu. “Tidak izin ke kepolisian karena ini bulanan. Jadi pemberitahuan ke kepolisian setiap bulan, event apa, band apa itu kami sampaikan ke pihak kepolisian tentang jadwalnya,” klaimnya. Kapolsek Gondokusuman Kompol Surahman menegaskan Seven Sky belum mengantongi perizinan. Acara musik berlangsung tanpa ada surat perizinan dari pihak kepolisian. Sehingga penyelenggaraan tergolong ilegal. Dia menuturkan perizinan tetap bersifat wajib. Meski tak membutuhkan perizinan Satgas Covid-19 namun perizinan polisi wajib disertakan. Terlebih kaitannya adalah kehadiran massa di lokasi publik. “Dari hasil interogasi bahwa penyelenggara tidak ada pemberitahuan baik secara lisan maupun tulisan. Setiap kegiatan masyarakat yang mengundang massa 500 orang lebih wajib pemberitahuan baik Polsek maupun Polresta Jogja,” ujarnya. (pojoksatu/ali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: