Kabur setelah Tikam Teman, Pelaku Tetap Santai Usai Membunuh

Kabur setelah Tikam Teman, Pelaku Tetap Santai Usai Membunuh

Kombes Ade Ary Syam Indradi saat meninjau TKP penikaman terhadap Budi Utomo di Kuncen WB I, RT 21 RW 05, Pakuncen, Wirobrajan, Kota Jogja kemarin (13/4).(SITI FATIMAH/RADAR JOGJA ) JOGJA – Budi Utomo, 43, meregang nyawa kemarin (13/4). Dia ditikam menggunakan pisau lipat, saat bertandang ke rumah rekannya di Kuncen WB I, RT 21 RW 05, Pakuncen, Wirobrajan, Kota Jogja. Pelaku berinisial W, 42, kini masih buron. Tri Lestari, kakak pemilik rumah tempat kejadian perkara (TKP) menceritakan, peristiwa nahas yang menimpa Budi terjadi sekitar pukul 06.50. Dia mengaku sempat mendengar adanya percekcokan di TKP yang merupakan rumah adiknya, Sigit Setiawan. “Saya tidak tahu kronologinya (penikaman terhadap Budi, Red). Terus dia (pelaku berinisial W, Red) tak suruh pulang,” ujarnya diwawancarai di rumahnya kemarin (13/4). Perempuan 41 tahun ini masih tidak sadar saat pertama kali masuk ke TKP. Bahwa sebelumnya, telah terjadi penikaman oleh W terhadap Budi. Sebab Tri tidak melihat gelagat mencurigakan dari pelaku. Bahkan pelaku dengan santainya berjalan keluar, lalu mengendarai motor meninggalkan TKP. “Dia itu nggak lari, cuma jalan pelakunya,” bebernya. Perhatian Tri kemudian tertuju pada adiknya, Sigit. Dia memastikan keadaan adiknya baik-baik saja. Setelah itu barulah perhatiannya teralihkan pada Budi. Itu pun, Tri tidak langsung sadar kalau Budi telah ditikam. https://radarbanyumas.co.id/ujung-sarung-diikat-jogja-larang-keras-tren-perang-sarung/ Kombes Ade Ary Syam Indradi saat meninjau TKP penikaman terhadap Budi Utomo di Kuncen WB I, RT 21 RW 05, Pakuncen, Wirobrajan, Kota Jogja kemarin (13/4).(SITI FATIMAH/RADAR JOGJA ) “Tak kira meng kerengan (cekcok) biasa. Wong pelaku sama korban diam-diam saja. Mas Budi cuma diam, nggak teriak dan minta tolong,” ujarnya. Setelah itu, Budi meminta tolong pada Sigit untuk di antar ke rumah sakit (RS). Permintaan itu disanggupit. Namun, saat beranjak dari tempat duduknya, Budi malah jatuh. “Tahu-tahu darahnya sudah lambah-lambah (berceceran). Terus saya lari cari pertolongan. Tak suruh Sigit bawa Budi ke RS terdekat,” papar Tri. Tri juga membeberkan, Budi dan W merupakan rekan saat duduk di bangku SMK. Tri mengenal Budi memiliki perilaku baik, kendati kunjungan terakhirnya lima tahun lalu. Sementara W, disebut Tri sosok yang pendiam. “Paling rene kangen atau apa. Sudah lama nggak ke sini, tahu-tahu kok begini,” sesalnya. Tak selang lama, Direskrimum Polda DIJ Kombes Ade Ary Syam Indradi lakukan pemantauan ke TKP. Dia membenarkan petugas telah melakukan olah TKP. Namun pihaknya masih mendalami motif tindakan. https://radarbanyumas.co.id/pacar-tak-bertanggung-jawab-gadis-15-tahun-gugurkan-bayi-dimasukkan-kuali-bilang-ke-nenek-darah-menstruasi/ “Kami harap warga yang mengetahui keberadaan W bisa diberitahu kepada kami,” tandasnya. (fat/bah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: