Laka Maut Jalur Tengkorak Kertek Wonosobo, Dua Tewas, Truk Terjun ke Jurang Setinggi 20 Meter

Laka Maut Jalur Tengkorak Kertek Wonosobo, Dua Tewas, Truk Terjun ke  Jurang Setinggi 20 Meter

Wonosobo – Kecelakaan di jalur tengkorak Kertek Wonosobo kembali terjadi Kecelakaan maut yang membuat dua orang tewas terjadi di jalan raya Sindoro-Sumbing kilometer 10 di Dusun Prumbanan Desa Purwojati Kecamatan Kertek Wonosobo, Jumat (25/3/2022) pagi. Kecelakaan membuat dua orang dinyatakan tewas seketika dalam kejadian nahas tersebut. “Kejadian kali ini juga merupakan kecelakaan tunggal. Korban yang dinyatakan meninggal itu adalah sopir dan kernet dari truk yang dikendarainya,” jelas Kasatlantas Polres Wonosobo, AKP Sugito saat dikonfirmasi dikantornya. AKP Sugito menjelaskan, kejadian itu bermula dari sebuah truk nopol AG 9725 UT bermuatan pupuk subsidi melaju dari arah Temanggung menuju Wonosobo. Saat memasuki turunan panjang di Kilometer 10 jalur tengkorak Kecamatan Kertek itu, truk diduga hilang kendali hingga meluncur di jurang setinggi 20 meter. “Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 08.55 pagi. Truk diduga remnya tidak berfungsi kemudian terperosok di jurang sedalam 20 meter. Karena lajunya terlalu cepat, dari titik ia masuk tebing hingga truk terhenti itu jaraknya 40 meter,” katanya. https://radarbanyumas.co.id/truk-tabrak-dua-truk-jalur-tengkorak-kertek-wonosobo-kembali-memakan-korban-dua-tewas-satu-luka/ Menurutnya truk bermuatan pupuk subsidi jenis phonska tersebut berasal dari Gresik Jawa Timur menuju Wonosobo. Yang dikendarai oleh Abadi, 34, asal rembang dan Satu kernetnya yang hingga berita ini diterbitkan masih belum diketahui identitasnya. “Informasi yang kami terima itu kernet sebenarnya yang sedang menggatikan posisi sopir yang biasanya melintas. Dimungkinkan kernet ini masih belum hafal lintasan dan medan di sana hingga terjadilah laka itu,” jelasnya. Hal itu diketahui setelah pihak kepolisian melakukan olah TKP. Dua korban ditemukan dalam kondisi terjepit kepala truk yang ringsek akibat dari benturan keras. “Saat kita evakuasi itu memang cukup sulit. Karena berada di kedalaman 20 meter. dan semua korban dalam posisi terjepit. Sopir itu sedang bertukar posisi dengan kernetnya saat kita temukan. Untuk identitas kernet sendiri kami masih mencari petunjuk,” ujarnya. Menurut salah seorang saksi, warga Desa Candimulyo Kecamatan Kertek Ahmad Safii menceritakan jika saat kejadian berlangsung sebenarnya posisi truk dari atas sudah mengetahui ada jembatan penyelamat di sebelah kiri jalan. Namun sayangnya, saat kejadian sedang ada kendaraan yang terparkir persis di pintu masuk jembatan penyelamat. “Informasi yang berdar seperti itu. Pengemudi sudah akan masuk ke jalur penyelamat tetapi karena ada truk warna biru yang parkir kemudian membanting ke sebelah kanan bersamaan menggunakan klakson dan dim yang kemudian masuk ke jurang,” katanya. Diketahui, jika jalur tengkorak merupakan jalur rawan kecelakaan. Hal ini tak luput adanya turunan ekstrem berkelok sepanjang sembilan kilometer dari titik reco hingga Pasar Kertek. https://radarbanyumas.co.id/terungkap-nama-lala-di-sidang-militer-kolonel-priyanto-diduga-selingkuhan-sebelum-kecelakaan-di-nagreg/ Catatan kepolisian, sepanjang awal tahun 2022 hingga bulan Maret ini ada sekitar 3 laka di jakur tersebut yang menyebabkan Empat orang dinyatakan meninggal dunia. (git/bas/radarsemarang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: