Pacar Lagi Hamil, Tentara Gadungan Minta Izin Gelar Pernikahan Pedang Pora, Malah Ditangkap di Brebes, Ini Kis

Pacar Lagi Hamil, Tentara Gadungan Minta Izin Gelar Pernikahan Pedang Pora, Malah Ditangkap di Brebes, Ini Kis

BREBES - Pria berinisial SIS merupakan tentara gadungan yang hendak menikahi pacarnya. Bahkan, terkuak juga pacarnya lagi hamil. Akibatnya, SIS malah ditangkap anggota Koramil 17 Songgom Kodim 0713/Brebes. SIS ini mengaku prajurit TNI AD dari kesatuan Kopassus dan ajudan Panglima TNI. Dijelaskan Danramil Songgom Kapten Infanteri Sutarno, awal penangkapan karena Babinsa setempat menerima laporan dari Kadus setempat Damanhuri, bahwa di kampungnya ada anggota TNI berpangkat Letnan Dua (Letda) Infanteri, meminta izin akan akan melangsungkan pernikahan secara militer yaitu pedang pora di Hotel Grand Dian Brebes, Rabu-Kamis (23-24/3) besok. “Mendapatkan laporan itu, Senin (21/3) kemarin, Babinsa dan anggota Unit Intel Kodim Brebes ke wilayah Kecamatan Songgom, langsung melakukan penyelidikan awal untuk meyakinkan informasinya,” terangnya, Selasa (22/3) dikutip dari radategal.com. Hasilnya, kata dia, pihaknya menemukan adanya kejanggalan pada surat undangan pernikahan yang mencantumkan kehadiran Panglima TNI beserta para pejabat lainnya. Akhirnya, SIS bersama calon istrinya yang sedang hamil, dibawa ke staf Intel Kodim Brebes pukul 16.00 WIB untuk dilakukan pendalaman. Dandim Brebes melalui Pasi Intel, Kapten Infanteri Suyatno mengungkapkan saat diinterogasi SIS tidak dapat menunjukan identitas sebagai anggota TNI. Selanjutnya dilakukan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dan yang bersangkutan akhirnya mengakui bahwa dirinya adalah tentara gadungan. "SIS akhirnya mengakui bahwa dirinya tentara gadungan yang berdinas di Mabes TNI sebagai ajudan Panglima TNI untuk mempermudah aksi penipuan dalam hal werving (rekrutmen TNI),” ucapnya.. Dijelaskannya, tentara gadungan tersebut sebelumnya bekerja sebagai sekuriti di salah satu bank BUMN di Matraman, Jakarta. Selain mengamankan SIS, pihaknya juga mengamankan SD yang tak lain adalah guru spiritual tentara gadungan tersebut. SD mengaku sebagai anak angkat Kolonel Infanteri Waris Nugroho, Danrem Madiun, untuk memuluskan aksi SIS. Namun setelah dilakukan pengecekan via telepon, Danrem Madiun tidak mengenal yang bersangkutan. "Sekitar pukul 18.30 WIB, SIS bersama SD dan DS diserahkan ke Subdenpom IV/Brebes untuk dilakukan tindakan lebih lanjut," tandasnya. Adapun barang bukti yang ikut diserahkan ke Subdenpom Brebes meliputi satu stel pakaian PDL TNI yang dibeli di Pasar Senin Jakarta, baret Kopassus, foto yang bersangkutan dengan pakaian dinas TNI, foto Danrem Madiun, KTP TNI palsu yang dibuat di Jakarta dengan NIK dari Kecamatan Songgom, KTP dengan pekerjaan swasta, daftar nominatif siswa Calon Bintara (Caba) PK palsu yang dibuat sindikat yang bersangkutan. Kemudian dua buah SIM yaitu A dan C, satu buah kartu fitness, dompet warna hitam, 1 buah kunci sepeda motor berlogo marinir, 1 buah kunci kontrakan berlogo Akmil, 1 unit mobil Avanza type E Nopol F 1129 CQ beserta STNK, kartu BPJS, 5 buah kartu ATM, 1 buah kartu NPWP, 1 buah kartu member Alfamart, slip bukti transfer uang sejumlah Rp50 dan Rp60 juta, 1 buah tas pinggang hitam, 1 buah tas perempuan warna hitam, 1 buah dompet merah, serta uang Rp26,5 juta. Petugas juga melakukan pengecekan terhadap ponsel SIS untuk mencari informasi terkait jaringan sindikatnya itu. Untuk foto-foto SIS menggunakan baju dinas TNI yang beredar di media sosial, juga dilakukan penghapusan. Setelah dilakukan BAP di Subdenpom Brebes, SIS dan SD dilimpahkan ke Satreskrim Polres Brebes sekitar pukul 21.30 WIB, dengan laporan penipuan. Dimana salah satu korbannya yaitu N, anggota Yonif 407/PK dengan nominal uang senilai Rp155 juta. SIS menjanjikan anak dari N, lulus Caba PK tahun ini. (ded/zul/radartegal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: