Gempa di Gunung Merapi Kembali Tinggi, Terjadi 747 Kali Gempa Guguran
JAKARTA — Intensitas Gunung Merapi dalam sepekan terakhir, 25 Februari hingga 3 Maret 2022 masih cukup tinggi. Gunung Merapi yang berada di perbatasan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah masih terus mengeluarkan aktivitas kegempaan. Berdasarkan pemantauan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan pada periode tersebut terjadi 5 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 36 kali gempa fase banyak (MP), 747 kali gempa guguran (RF), 9 kali gempa embusan (DG) dan 6 kali gempa tektonik (TT). “Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,4 cm per hari,” ujar Hanik. Dalam sepekan, guguran lava terpantau sebanyak 73 kali ke arah barat daya. Dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2 kilometer. Analisis morfologi terdapat perubahan pada kubah lava barat daya berupa bekas guguran. Namun, tidak teramati perubahan ketinggian yang signifikan. Berdasarkan analisis foto udara bahwa volume kubah lava barat daya terhitung mencapai 1.578.000 meter kubik dan kubah tengah 3.228.000 meter kubik. https://radarbanyumas.co.id/merapi-batuk-lagi-kemarin-siang-muntahkan-2-awan-panas/ Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan – barat daya yang meliputi Sungai Boyong sejauh 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 7 kilometer. Di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol sejuah 5 kilometer. Apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. (jpnn/fajar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: