Bayi Prematur dalam Kardus Ditinggalkan di Depan Panti Asuhan, Pembuang Tulis Surat Khusus
JOGJA – Polsek Piyungan mengevakuasi seorang bayi yang digeletakkan oleh orang tuanya di depan Panti Asuhan Yapitu, Srimartani, Piyungan, Bantul. Diduga bayi lahir prematur dan tidak melalui pertolongan medis. Kini bayi berjenis kelamin laki-laki itu mendapat perawatan intensif di RSUD Panembahan Senopati. Kanit Reskrim Polsek Piyungan, Iptu Wahyu Tri Wibowo menuturkan, keberadaan bayi ditemukan oleh seorang santri bernama Muhammad Danil Yahya. Setelah itu, masyarakat yang dibuat geger menghubungi Polsek Piyungan. “Kami mendapat informasi dari masyarakat bahwa bahwa masyarakat menemukan kardus yang di dalamnya ada bayi,” bebernya dihubungi Radar Jogja Kamis (21/10). https://radarbanyumas.co.id/dua-anak-lagi-tidur-bocah-25-tahun-meninggal-tertimpa-longsor-di-banjarnegara-ini-kronologinya/ Berdasar informasi tersebut, anggota Polsek Piyungan mendatangi lokasi ditemukannya bayi pada Rabu (20/10) pukul 21.00. Guna melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Ternyata benar, (kardus berisi bayi, Red) diletakkan di sebuah kursi teras,” ujarnya. Setelah dilakukan pengecekan diketahui, bayi masih hidup terbalut selimut warna biru. Polsek Piyungan lantas berkoordinasi dengan Puskesmas Piyungan untuk memberikan penanganan medis. “Kemudian dari Puskesmas datang, lalu bayi dibawa ke Puskesmas Piyungan dan dirujuk ke RSUD Panembahan Senopati,” jelasnya. Mengutip keterangan petugas dari puskesmas, Wahyu menuturkan bahwa kondisi bayi sangat memprihatinkan. Sebab dimungkinkan lahir prematur dengan usia kehamilan sekitar tujuh sampai delapan bulan. “Belum saatnya lahir, kurang lebih ditemukan dua sampai tiga jam setelah dilahirkan,” ungkapnya. Kondisi bayi sudah bersih, artinya tidak ada darah di sekujur tubuhnya. Tapi tali pusar bayi masih belum terpotong. “Tali pusat masih ada. Menurut puskesmas, dilahirkan tidak melalui medis. Karena kalau medis tidak seperti itu kondisinya,” ujarnya. Dikatakan pula, orang tua si bayi meninggalkan sepucuk surat. Minta agar warga yang menemukan memberi nama bayi laki-laki itu sesuai permintaanya. “Intinya agar orang yang menemukan untuk merawat. Kemudian hari jika berjodoh ya bisa ketemu. Surat dan kardus sudah kami amankan,” tegasnya. Kepolisian pun lakukan penyelidikan sejak ditemukannya bayi. Guna menemukan orang tua bayi untuk dimintai pertanggungjawaban dengan menghimpun keterangan saksi di sekitar TKP dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Kami berharap orang tua segera kami temukan dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Harus dimintai pertanggungjawaban,” ucapnya. Selain itu, kepolisian berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsos P2A). Kaitannya dalam jaminan kesejahteraan bayi. “Dinsos P2A yang akan melakukan tindakan selanjutnya sesuai prosedur. Agar kesejahteraan bayi minimal ada,” tandasnya. (fat/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: