Tega, Orang Tua Sembunyikan Mayat Anak di Dalam Rumah Selama Empat Bulan, Tinggal Kulit dan Tulang

Tega, Orang Tua Sembunyikan Mayat Anak di Dalam Rumah Selama Empat Bulan, Tinggal Kulit dan Tulang

Anggota Polsek Bejen menunjukan TKP penemuan mayat bocah 7 tahun. (LUQMAN SULISTIYAWAN/JAWA POS RADAR SEMARANG) TEMANGGUNG – Warga Dusun Paponan, Desa Bejen Kecamatan Bajen, Temanggung digegerkan dengan penemuaan mayat seorang bocah perempuan di salah satu rumah warga Senin (16/5/2021). Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi mengering, tinggal kulit dan tulang. Diduga sudah meninggal selama empat bulan. Mirisnya orang tuanya justru terlibat dalam pembunuhan tersebut. Ayah dan ibunya menutupi kematian sang anak yang berusia 7 tahun itu dari warga sekitar. https://radarbanyumas.co.id/ayah-bawa-balok-kayu-jengkol-anaknya-meninggal-tertimpa-kayunya/ “Minggu (16/5/2021) malam pukul 23.30 Polsek Bejen mendapat laporan tentang penemuan mayat di Dusun Paponan. Mayat tersebut perempuan berinisal A umur 7 tahun. Saat ini kami sudah mengamankan empat orang untuk diperiksa,” ujar Kapolres Temanggung AKBP Benny Setyowadi. Keempat orang tersebut Yakni Marsidi, 42, dan Suwarthinah, 38, warga Dusun Kaponan yang tak lain adalah ayah dan ibu korban. Sedangkan dua lainnya adalah Haryono, 56 warga Dusun Saren, Bejen serta dan Budiono, 43, warga Dusun Demangan, Bejen, merupakan rekan ayah dan ibu korban. “Untuk penyebab meninggalnya sedang kami dalami. Hari ini (kemarin red) sedang kami otopsi,” katanya. Sementara itu ketika wartawan koran ini datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), rumah Marsidi tampak sepi dipasangi garis polisi. Keluarga dan tetangga tidak menduga akan ada peristiwa tersebut. Maryanto, yang merupakan adik pelaku Marsidi mengatakan, sejak 4 bulan lalu kakaknya selalu menutupi keberadaan korban A. Ia mengatakan A sedang berada di rumah kakeknya yang merupakan mertua Marsidi di Dusun Congkrang, Bejen. “Dia (Marsidi) mengatakan kalau korban A tidak mau diajak pulang dan berada di rumah kakeknya. Awalnya saya tidak curiga dengan kakak saya,” kata Maryanto. Lama kelamaan kecurigaan pun muncul. Puncaknya saat hari raya Lebaran. Maryanto bersama keluarganya berniat menjenguk korban A di rumah kakeknya di Dusun Selingkung, Desa Congkrangan. Namun di sana ia tidak menemukan korban A. Sang kakek justru bingung. Kata Maryanto, kemudian sang kakek mendesak kepada Marsidi untuk menunjukkan di mana keberadaan korban A yang sudah menjadi mayat. Akhirnya Minggu (16/5/2021) malam kepala desa serta ketua RW setempat datang ke rumah pelaku Marsidi dan menemukan mayat korban A. Selanjutnya melapor ke Polsek Bejen. (man/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: