Israel Barbar, Sekjen PBB Minta Hentikan Kekerasan

Israel Barbar, Sekjen PBB Minta Hentikan Kekerasan

Foto: Warga Palestina berlari saat granat setrum yang ditembakkan oleh polisi Israel untuk menghalau demonstran dari Gerbang Damaskus ke Kota Tua Yerusalem setelah bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa, Jumat 7 Mei 2021. (AP / Maya Alleruzzo) JAKARTA – Serangan Israel terhadap warga Palestina di Masjid Al Aqsa pada malam Laitaul Qadar dikecam dunia. Bahkan Pemerintah Yordania menilai serangan Israel tersebut sebagai tindakan barbar. https://radarbanyumas.co.id/iran-israel-memanas-ancam-siap-saling-serang/ Pemerintah Yordania pun menyerukan agar dunia internasional meningkatkan tekanan pada Israel. “Apa yang dilakukan oleh polisi dan pasukan khusus Israel, dari pelanggaran terhadap masjid hingga serangan terhadap jamaah, adalah (perilaku) barbar yang ditolak dan dikutuk,” kata pemerintah Yordania dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Senin (10/5). Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menegaskan pihaknya akan melakukan upaya terbaik melindungi hak-hak warga Palestina dari klaim kepemilikan Yahudi. Yordania sendiri kehilangan Yerusalem Timur dan Tepi Barat dalam perang Arab-Israel tahun 1967. “Israel sebagai pasukan pendudukan memikul tanggung jawab untuk melindungi hak-hak warga Palestina di rumah mereka,” katanya. “Penggusuran warga Palestina di Syekh Jarrah dari rumah mereka adalah kejahatan perang,” lanjutnya. Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak Israel agar menghentikan kekerasan terhadap warga Palestina. “Sekretaris Jenderal PBB mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas berlanjutnya kekerasan di Yerusalem Timur yang diduduki (Israel), serta kemungkinan penggusuran keluarga Palestina dari rumah mereka,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric. “Dia (Guterres) mendesak Israel untuk menghentikan pembongkaran dan penggusuran,” lanjutnya. Guterres mendesak agar status quo di tempat-tempat suci itu terus ditegakkan dan dihormati. “Israel harus menghormati hak atas kebebasan berkumpul secara damai,” katanya. Sebagai informasi, Bentrok berdarah terjadi di Masjid Al Aqsa. Ratusan orang bahkan terluka usai polisi Israel menyerang warga Palestina yang baru saja berbuka puasa di situs suci Muslim itu, Jumat (7/5/2021). Polisi Israel bahkan menggunakan peluru karet dan granat kejut. Sementara warga Palestina menggunakan batu melawan aparat. Dikutip dari Reuters, kejadian bermula di tengah protes warga Palestina terkait potensi penggusuran sejumlah rumah untuk pemukiman Yahudi. Mereka memenuhi perbukitan di sekitar masjid. Mereka dihadap ratusan polisi Israel dengan perlengkapan lengkap. Situasi awalnya tenang, namun setelah berbuka puasa, kondisi panas dan menjadi bentrokan. Pejabat Masjid Al-Aqsa meneriakkan agar semua pihak tetap tenang. "Polisi harus segera berhenti menembakkan granat kejut ke arah jemaah, dan kaum muda harus tenang dan diam!" tegas pejabat Al-Aqsa saat kejadian berlangsung. Laporan paramedis menyebut 200 warga Palestina luka dalam kejadian itu. Mereka dirawat ke rumah sakit setelah terkena peluru karet oleh Bulan Sabit Merah Palestina.(*/gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: