(1) Arema vs Sriwijaya (0) - Singo Edan Berhasil Patahkan Mitos Manahan

(1) Arema vs Sriwijaya (0) - Singo Edan Berhasil Patahkan Mitos Manahan

SOLO - Adam Alis langsung sujud syukur setelah wasit Abdul Rahman Salasa meniup peluit panjang. Gelandang serang Arema FC itu tidak henti-hentinya mengucapkan hamdalah sebgai bentuk syukur atas kemenangan tipis 1-0 (0-0) atas Sriwijaya FC dalam pertandingan babak 8 besar Piala Presiden di Stadion Manahan Solo, tadi malam.  Apalagi, gol semata wayang Arema yang lahir di menit ke-65 itu, adalah hasil eksekusi Adam Alis lewat tendangan bebas 25 meter di depan gawang lawan. Tendangan keras Adam tidak mampu dihalau oleh Teja Paku Alam, kiper Sriwijaya. "Saya tidak henti-hentinya mengucapkan syukur atas kemenangan ini. Karena kami baru saja patahkan mitos," kata Adam setelah laga. Mantan pemain Barito Putera ini menjelaskan bahwa, gol dari tendangan bebas tersebut adalah hasil dari latihan keras. Setiap hari, saat latihan di Malang, Adam mengaku bisa melakukan sepuluh kali percobaan tendangan bebas dari berbagai radius. "Dan, akhirnya saya berhasil mempraktekannya di pertandingan tadi. Gol ini saya persembahkan untuk Aremania," ujarnya.  Aji Santoso, pelatih Arema mengungkapkan bahwa, tim besutannya sempat berada dalam tekanan sebelum pertandingan. Itu karena mayoritas pemain seperti tersandera dengan statistik masa lalu Singo Edan --julukan Arema -- yang tidak pernah menang melawan Sriwijaya di Stadion Manahan, Solo.  Apalagi, stadion berkapasitas 35 ribu penonton itu sangat akrab dengan Laskar Wong Kito -- julukan Sriwjaya--. Betapa tidak, dari total tujuh kali bermain, tiga termasuk melawan Arema, tim asal asal Palembang ini selalu menang. "Tapi, sebelum pertandingan, begitu juga diruang ganti, saya selalu tegaskan pemain untuk tidak menggubris mitos itu," tegas Aji.  Apa yang diungkapkan oleh Aji itu benar adanya. Meski mengawali laga dengan permainan yang sediki tegang, Cristian Gonzales dan kawan-kawan bisa bermain lebih rileks di babak kedua. Terutama setelah masuknya pemain asing berpaspor Timor Leste Fellipe Bertoldo Do Santos yang masuk di babak kedua menggantikan Ahmad Bustomi.  Permainan Singo Edan yang mulai setel di babak kedua tersebut, membuat Arema tidak menurukan tempo permainan meski gelandang serang mereka, Ferry Aman Saragih harus megakhiri pertandingan lebih cepat karena mendapat kartu merah secara langsung. "Ferry terpancing dengan provokasi lawan," ujar Aji. Nah, setelah kembali dari Solo, Aji berencana langsung meliburkan semua pemain dari aktivitas latihan. Meski begitu, semua pemain diwajibkan ikut krioterapi atau berendam dalam air dingin sesampai mereka di Malang. Menurut Aji, terapi tersebut sangat manjur untuk memulihkan stamina pemain agar kembali fresh sebelum menjalani laga leg pertama babak semifinal, 2 Maret nanti.  Sementara itu, pelatih Sriwijaya FC, Widodo Cahyono Putra mengaku tidak puas dengan kepemimpinan wasit Abdul Rahman Salasa yang dinilai tidak becus dalam memeperlihatkan keselamatan pemain. Dia lantas mencontohkan kepala Yanto Basna yang sudah bergelinang darah akibat hantaman kaki Cristian Gonzales tidak berujung peringatan keras atau kartu.  "Saya hanya kasihan kepada pemain, karena mereka sudah bekerja keras namun wasit tidak mengamankan mereka. Saya berharap pengalaman seperti ini (wasit, Red) tidak lagi terjadi saat kompetisi dijalankan. Jujur, saya tidak bisa menahan emosi saya dengan melihat masalah ini," ujar Widodo dalam jumpa pers. (ben) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: