Jembatan Darurat Pasar Sruni Kecamatan Alian Hanyut Diterjang Banjir
TERPUTUS: Sejumlah warga melihat puing-puing jembatan yang roboh akibat diterjang arus sungai Kedungbener, Senin (12/11).Saefur Rohman / Kebumen Ekspres BPBD: Di Kebumen 210 Desa Rawan Bencana KEBUMEN - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Alian, Minggu (11/11), membuat aliran Sungai Kedungbener mengalir deras hingga menyebabkan jembatan darurat Pasar Sruni teputus. Akibatnya para pedagang dan sejumlah anak sekolah dari arah Poncowarno menuju Kebumen menjadi terganggu. Informasi yang berhasil dihimpun, jembatan darurat yang dilalui kendaraan roda 2 dan roda 3 itu ambruk setelah diterjang arus sungai Kedungbener pada Minggu sore (11/11/2018) sekitar pukul 17.30 WIB. "Hujan deras dan petir kemudian jembatannya hanyut terbawa air," kata Rusmiati (40) warga Rt 02 Rw 03 Desa Bojonagsari Kecamatan Alian. Jembatan sepanjang 30 meter dengan tinggi 5 meter itu terbuat dari batang dan kayu pohon kelapa. Jembatan yang menjadi akses utama Pasar Sruni itu membuat para pedagang dan sejumlah anak sekolah dari arah Poncowarno menuju Kebumen harus memutar sejauh 5 KM melewati perkampungan di Desa Somalangu. "Ini hari Senin pasaran Sruni, sempat terjadi kemacetan karna banyak pedagang yang tidak tahu jika jembatannya putus akhirnya muter balik," kata Slamet Imam (69) warga RT 02 RW 02 Desa Bojongsari. Jembatan darurat itu merupakan satu - satunya akses warga Desa Bojongsari menuju ke Pasar Sruni. Padahal renovasi jembatan yang menghubungkan jalan Sruni menuju Pager Kodok belum selesai dibangun. "Jadi repot, harus muter jauh setara ke Pasar Kebumen," kata Evi Rianti (43) warga desa yang sama. Manager proyek pembangunan renovasi jembatan Pasar Sruni PT Mitra Karya Parakon Kebumen, Rusdiatmoko membenarkan bahwa jembatan darurat yang dibuatnya putus dan hanyut terbawa arus sungai. "Benar mas diterjang banjir, karena banjir pertama air sungai banyak sampah hingga membuat kayu penompang jembatan roboh dan jembatan terputus," katanya ditemui dilokasi pembangunan renovasi jembatan. Rusdiatmoko menjelaskan, saat ini pihaknya sudah berkordinasi bersama Dinas Perhubungan, Satlantas Polres Kebumen, sejumlah OPD dan perangkat desa setempat terkait pengalihan arus. "Sebelum kejadian ini, kami sudah melayangkan surat untuk pengalihan arus," ungkapnya. Selain itu penggarapan renovasi jembatan Pasar Sruni Alian yang telah berjalan 4 bulan itu ditargetkan akan rampung pada pertengahan Desember 2018 mendatang. "Saat ini baru 65 persen, ini masih dalam tahap pemasangan Garder, kita target 15 Desember selesai," ujarnya. Sementara itu, Pemkab Kebumen menggelar Rapat Koordinasi Antisipasi Dampak Musim Hujan tahun 2018-2019 di Ruang Jatijajar Komplek Pendopo Bupati, Senin (12/11) pagi. Rakor tersebut dilaksanakan untuk mengantisipasi bencana alam menyusul tingginya intensitas hujan dalam sepekan terakhir. Kepala Pelaksana BPBD Kebumen, Eko Widianto menyampaikan, dalam rakor tersebut disampaikan sejumlah hal diantaranya terkait daerah rawan bencana yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah. Di Kabupaten Kebumen terdapat 210 desa rawan bencana yang tersebar di 26 kecamatan. "Terdiri dari 101 desa di 16 kecamatan rawan banjir dan 118 desa di 14 kecamatan rawan longsor," kata Eko Widianto, usai rakor. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, kata dia, BPBD Kebumen telah menyiapkan berbagai peralatan, kendaraan dan logistik. Diantaranya, 5 unit perahu karet, 2 unit perahu viber, 5 unit perahu mesin, 135 buah pelampung, 20 unit pompa air portabel, 2 unit pompa apung, genset hinggga kendaraan double cabin. "Untuk logistik kita siapkan mulai paket makanan, beras, sandang hingga semen. Insya Allah mencukupi," ujar Eko. (fur/ori)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: