Aksi Penolakan MTA di Desa Kemujan Nyaris Ricuh
AKSI LAGI : Warga Desa Kemujan kembali melakukan aksi penolakan terhadap MTA. Warga meminta MTA tidak melakukan kegiatan di Desa Kemujan.IMAM/EKSPRES KEBUMEN - Untuk kesekian kalinya, aksi penolakan terhadap kegiatan Majelis Taklim Alquran (MTA), kembali dilakukan warga Desa Kemujan, Kecamatan Adimulyo. Kali ini aksi penolakan berakhir ricuh. Bentrok antara warga MTA dengan masyarakat Kemujan nyaris terjadi. Itu dipicu kekesalan warga akibat MTA tetap akan melakukan kajian rutin di Sekretariat MTA Adimulyo, Kamis (8/11). Namun, aparat yang bertugas bisa mencegah hingga tidak terjadi bentrokan. Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar dan Dandim 0709 Kebumen Letkol Inf Zamril Philiang, bahkan langsung ke lokasi. Desa Kemujan sudah dijaga puluhan personel dari dari Polres, Kodim 0709 dan Satpol PP Kebumen, sejak Kamis (8/11) pagi. Pasalnya, muncul kabar warga akan melakukan aksi. Namun sekitar pukul 15.15 WIB, saat rombongan MTA datang untuk melakukan pengajian, warga Kemujan mendadak kumpul. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, jajaran kepolisian dan TNI serta Satpol PP mencegat kumpulan warga di sebelah Selatan Kecamatan. Sementara itu rombongan MTA dicegat sebelah Utara. Kapolsek Ayah Iptu Heru Sunyoto SH mengatakan, pihaknya mengerti jika mengaji merupakan ibadah dan mencari ilmu juga merupakan kewajiban. Namun, saat ini situasi sedang tidak kondusif. Sehingga demi keamanan dan keselamatan, diminta MTA tidak melaksanakan kegiatan di Desa Kemujan. “Mohon saling memahami juga. Biarkan kondisi tenang dulu,” ujarnya. Namun, warga MTA maupun warga Kemujan tidak ada yang mengalah. Keduanya tetap berada di tempatnya masing-masing. Situasi mulai memanas, warga Kemujan mulai mendatangi warga MTA. Warga Kemujan meminta warga MTA membubarkan diri. Sementara jajaran keamanan berusaha sebisa mungkin untuk meredam warga yang hendak bertindak anarkis. Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar mengatakan, jajaran Polres Kebumen telah berupaya meredam situasi agar tidak memanas. Untuk itu kedua belah pihak diminta saling mengerti satu sama lain. Masyarakat Kemujan diminta tidak melaksanakan aksi penolakan. Sementara pihak MTA juga telah diminta oleh Kemenag untuk menunda kegiatan di Adimulyo. “Ini untuk menjaga keamanan bersama. Biar saling meredam emosi dulu. Masyarakat jangan aksi, sedangkan untuk MTA jangan dulu melaksanakan kegiatan di Kemujan. Kegiatan dapat dilaksanakan di tempat lain dulu,” terangnya. (mam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: