Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Total 20 Korban, Jaringan Pelaku Teror Diburu
JAKARTA - Insiden ledakan yang diduga bom bunuh diri terjadi di sekitar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Minggu (28/3) sekitar pukul 10.30 WITA. Lokasi ledakan juga dekat dengan tiga lokasi penting, yakni di sekitar Polsek Ujung Pandang, Polrestabes Makassar, dan Kantor Balaikota Makassar. https://radarbanyumas.co.id/kapolri-jangan-panik-kapolda-sebut-bom-gereja-katedral-makassar-high-explosive/ Ledakan langsung membuat heboh, dan aparat kepolisian langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi. Dari informasi yang sudah beredar luas, pelaku bom bunuh diri diduga mengendarai sepeda motor hingga ke depan katedral sebelum akhirnya meledakkan diri. Di lokasi ledakan bom bunuh diri ditemukan potongan tubuh dengan kondisi mengenaskan. Badannya hancur beserta sepeda motor yang dikendarainya. Menurut saksi mata di sekitar lokasi kejadian, terdengar suara ledakan yang keras yang menyita perhatian warga sekitar. Bom yang meledak di Gereja Katedral Makassar memiliki daya ledak tinggi atau high explosive. Beruntung, hanya pelaku yang tewas. Sementara 20 korban luka lainnya menderita luka ringan hingga berat. Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam dalam keterangannya mengatakan ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tergolong high explosive. "Berdasarkan analisa tim, itu masuk dalam kategori high explosive. Yang merakit ini sangat paham dalam hal kerja-kerja peledakan," ujarnya, Minggu (28/3). Dikatakannya, tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri Cabang Makassar, Tim Inafis, Densus 88 Antiteror dan Gegana Brimob Polda Sulsel juga masih terus melakukan penyelidikan untuk mengusut tuntas aksi bom bunuh diri itu. Tim Densus 88 Antiteror Polri juga masih mendalami jaringan kelompok teroris mana yang terlibat dalam bom bunuh diri tersebut. "Teman-teman di lapangan juga masih selidiki jaringan apa yang terlibat dalam bom bunuh diri itu," katanya. Diungkapkannya, dalam peristiwa tersebut jumlah korban 20 orang. "Sampai saat ini jumlahnya, di RS Bhayangkara tujuh orang, RS Siloam empat orang. Dari total dengan data luka ringan sudah pulang, sebanyak 20 orang. Ini perkembangan terakhir," ungkapnya. Dikatakannya, ada korban luka berat, sedang, dan ringan. Namun, bagi korban yang mengalami luka ringan diberikan rawat jalan. "Ada yang luka berat, luka ringan, dan sedang. Luka ringan sudah diberikan pengobatan, ada rawat jalan, bisa pulang. Kalau masih dianggap luka berat, seperti luka bakar, kami rawat intensif di RS Bhayangkara," ujarnya. Mengenai penanganan seluruh korban, Merdisyam menyatakan korban yang memerlukan perawatan intensif akan dirawat di RS Bhayangkara dalam hal penanganan lanjutan. " Salah satu korban ledakan yaitu Daeng Tampo (60) mengalami gagal pendengaran. Hal tersbeut dikatakan Hamisah, sang istri. Daeng Tampo merupakan petugas keamanan gereja Katedral. "Iya, dia sekuriti di sana (Gereja Katedral). Waktu kejadian jauh ji dari lokasi. Tapi tidak bisa mendengar," katanya pula. Korban petugas keamanan (satpam) lainnya, diketahui bernama Cosman, terlihat mengalami luka bakar serius pada bagian wajahnya. "Iya Pak namanya Cosman, sekuriti juga di gereja. Ini mau dibawa ke Bayangkara," ujar keluarga korban, Jhon, di RS Stella Maris. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk peristiwa bom bunuh diri di Geraja Katedral saat rentetan perayaan Hari Raya Paskah. "Terkait dengan kejadian aksi terorisme di pintu masuk Gereja Katedral Makassar hari ini, saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut," tegasnya, Minggu (28/3). Atas aksi tersebut, Jokowi langsung memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengungkapnya hingga tuntas hingga ke jaringan pelaku teror. "Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya," ujarnya. Menurut Presiden Jokowi, terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. "Semua ajaran agama menolak terorisme apa pun alasannya. Seluruh aparat negara tak akan membiarkan tindakan terorisme semacam ini," ujarnya. Karenanya, seluruh masyarakat bisa memerangi aksi-aksi terorisme dan radikalisme. Sebab Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi nilai ketuhanan dan kebhinnekaan. Aksi terorisme dan radikalisme bertentangan dengan nilai agama. “Saya mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan menjunjung nilai-nilai kebhinekaan,” ajaknya. Presiden Jokowi mendoakan agar seluruh korban yang mengalami luka karena aksi terorisme, segera diberikan kesembuhan. Pemerintah, kata Presiden, akan menjamin seluruh biaya pengobatan dan perawatan para korban. Kepala Negara juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. “Seluruh aparat negara tidak akan membiarkan tindakan terorisme semacam ini, dan saya minta masyarakat agar tetap tenang menjalankan ibadah, karena negara menjamin keamanan umat beragama untuk beribadah tanpa rasa takut,” katanya. Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini menegaskan, masyarakat Indonesia tidak boleh kalah dan menyerah terhadap aksi teror. "Kita tidak boleh menoleransi tindakan biadab ini. Jika tujuannya teror, maka Indonesia tidak boleh kalah dan menyerah terhadap aksi teror seperti ini," tegasnya. Jazuli menyampaikan ucapan duka secara khusus kepada umat Kristiani di Gereja Katedral Makassar yang menghadapi serangan teror usai kegiatan ibadah Misa Minggu Palma. "Kami merasakan duka dan kesedihan yang sama dengan umat Kristiani di Makassar. Hati kami bersama Anda semua. Semoga situasi kembali kondusif dan umat Kristiani dapat kembali beribadah dengan tenang," katanya. Anggota Komisi I DPR itu menegaskan aksi teror tidak dibenarkan oleh agama dan mencederai prinsip berbangsa dan bernegara. Serangan teror bom bunuh diri itu telah merusak perdamaian bangsa dan melanggar nilai-nilai kemanusiaan, kata dia menambahkan. Jazuli meminta kepolisian untuk segera mengembalikan ketenangan dan memulihkan situasi di Makassar agar kembali kondusif. "Kita percayakan kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas motif dan aktornya. Tegakkan hukum secara tegas dan adil," katanya. "Keselamatan warga adalah nomor satu," tambahnya. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memastikan Pemerintah akan mengungkap jaringan teror pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Dia pun meminta agar masyarakat berperan aktif memberi informasi kepada kepolisian atau aparat penegak hukum terkait aksi teror tersebut. "Pemerintah mengutuk keras teror bom bunuh diri tersebut dan akan terus melakukan pengejaran terhadap jaringan para pelakunya," kata Mahfud MD melalui akun Twitter resminya @mohmahfudmd, Minggu (28/3). "Jika ada yang tahu atau mencurigai sesuatu yang terkait peristiwa tersebut, harap menginformasikan ke kantor polisi terdekat atau ke aparat yang terkait," tambahnya. Selain itu, dia juga meminta agar masyarakat di Kota Makassar tetap tenang. "Terkait dengan terjadinya bom di Makassar, diharapkan masyarakat tenang. Aparat sudah mengamankan lokasi dan sekitarnya," katanya. "Sekarang sedang dilakukan pendalaman terhadap jaringan pelaku," ujarnya. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan dan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mendalami pelaku dari aksi teror tersebut. "Kami sedang dalami dan melakukan olah TKP, untuk masyarakat tidak usah terlalu panik, kami sedang dalami pelakunya," kata Sigit. Ditegaskannya, tim dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri akan terus melakukan penindakan terhadap kelompok teroris. "Negara hadir dan tidak akan kalah dengan aksi atau pun serangan teror apapun," ujar Sigit . Dikatakannya, Korps Bhayangkara menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Karenanya, dia meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik. (gw/fin) samb: Presiden Ajak Lawan Teroris
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: