Dieng Sudah Jadi Wisata Nasional, Tapi Jembatan ke Dieng di Madukara Belum Permanen

Dieng Sudah Jadi Wisata Nasional, Tapi Jembatan ke Dieng di Madukara Belum Permanen

Kondisi jembatan yang belum dipermanenkan. Darno/Radar Banyumas BANJARNEGARA - Jembatan Larangan - Plipran tengah diusulkan agar bisa segera dibangun pada tahun 2021. Jembatan ini berada di perbatasan Dusun Plipiran Desa Limbangan Kecamatan Madukara dengan Desa Larangan Kecamatan Pagentan. Jembatan ini sangat penting dan diharapkan bisa segera dibangun karena akan memangkas jarak dan waktu tempuh menuju obyek wisata Dieng. Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan anggaran untuk pembangunan jembatan ini telah diajukan ke Kementerian PUPR. "Untuk jembatan, kita sudah ajukan per awal tahun 2020 untuk bisa dialokasikan pada tahun 2021. Karena jalan tersebut sangat dibutuhkan sekali untuk lintas ke Dieng. Karena jauh lebih dekat," kata dia. Jika jembatan sudah dibangun, maka perjalanan menuju ke Dieng akan lebih singkat. Terlebih jalan di kedua sisi sudah dalam kondisi bagus. "Tinggal jembatannya saja. Mudah-mudahan PUPR Pusat segera merealisasikan di tahun 2021," ungkapnya. Dia menyebut anggaran untuk pembangunan jembatan sekitar Rp 6 miliar. Kontruksi yang akan digunakan rangka baja. Dia optmis jika jembatan ini sudah dibangun, kunjungan wisatawan ke Dieng akan meningkat. Menurut dia, jika melalui jalur ini dari Singamerta ke Dieng paling sekitar 25 kilometer. Kepala Desa Limbangan Kecamatan Madukara Pujianto mengatakan jembatan ini ini sangat vital untuk wilayah Kecamatan Madukara menuju Kecamatan. https://radarbanyumas.co.id/produksi-benang-antih-dan-kain-tenun-desa-tumanggal-tembus-ekspor-amerika/ https://radarbanyumas.co.id/pasar-diperbaiki-pedagang-diatur-zonasi-pembangunan-pasar-banyumas-tahap-lelang/ "Bahkan menjadi jalur alternatif menuju Dieng yang lebih dekat dengan medan yang lebih landai. Paling kepenak lewat sini. Tidak terlalu nanjak," kata dia. Dia yakin jika jembatan ini dibangun, bisa mengangkat perekonomian masyarakat. "Jarak tempuh lebih pendek, sangat meringankan beban operasional kendaraan," ungkapnya. Karena jembatan utama belum dibangun, saat ini kendaraan yang bisa melintas baru sepeda motor. Karena merupakan jalur yang sangat strategis, sering terjadi kemacetan saat pagi hari dan jam-jam sibuk. Karena pengguna jalan harus bergantian melalui jembatan sementara yang sempit. https://radarbanyumas.co.id/jalan-curam-dan-berbahaya-karena-jurang-di-banyumas-belum-bisa-dipasangi-guard-rail/ Jika jembatan besar sudah dibangun, maka bisa dilalui kendaraan roda empat. Sehingga akan menghemat biaya transportasi hasil bumi dan muatan lainnya. Pujianto mengatakan jika jembatan ini sudah dibangun, akan menyingkat waktu tempuh sekitar 20 menit dengan jarak sekitar lima kilometer lebih pendek. (drn/)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: