Jembatan Rusak, Siswa Terpaksa Menyeberangi Sungai Dimusim Hujan
MENYEBERANG : Siswa harus menyeberangi sungai ketika berangkat sekolah. Putusnya Jembatan Kemokon di Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja, membuat mereka harus berjibaku dengan derasnya air sungai. ISTIMEWA BANJARNEGARA - Terputusnya Jembatan Kemokon di Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja, mengganggu aktivitas perekonomian. Bukan hanya itu, terputusnya jembatan juga menghambat anak-anak sekolah. Agar tidak terlambat, siswa menyeberangi sungai yang cukup deras dan dalam bagi anak. Kondisi ini dinilai membahayakan. Apalagi saat ini sering turun hujan deras. Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga Banjarnegara, Noor Tamami mengatakan, pihaknya memberi perhatian khusus atas kondisi yang dihadapi para siswa. Siswa yang terkena dampak dari putusnya jembatan ini yaitu siswa SMP Negeri 4 Purwanegara. Terutama yang berasal dari Desa Jalatunda. "Kalau hujan deras, siswa yang berangkatnya melalui jembatan itu kami beri dispensasi," kata dia. Artinya, Siswa tidak perlu memaksakan diri berangkat dan menyebrangi sungai. Sebab dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan. "Kami tidak mau ada siswa yang menjadi korban terbawa arus sungai ketika menyebrang," kata dia. Jika saat pulang ternyata langit mendung, siswa tidak dianjurkan melalui jalur itu. Sebab dikhawatirkan turun hujan deras dan sungai banjir. Terkait ini, pihaknya telah menurunkan koordinator wilayah untuk melakukan pemantuan. Kepala Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja Satam mengatakan jembatan ini ambrol lantaran tanpa tulang penguat. "Tidak ada tulangan besinya," jelasnya. (drn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: