51 Paus Mati Terdampar, Dikuburkan Pakai Dua Eskavator

51 Paus Mati Terdampar, Dikuburkan Pakai Dua Eskavator

Proses penguburan 51 ekor Ikan Paus jenis Pilot yang terdampar di Perairan Pantai Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kab. Bangkalan, Jawa Timur. (Istimewa) Pemprov Jatim bersama Balai Besar KSDA Jatim dibantu masyarakat memulai proses penggalian untuk menguburkan 51 kawanan Ikan Paus jenis Pilot yang terdampar di di Perairan Pantai Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kab. Bangkalan. Seperti diketahui sebelumnya pada Kamis (18/2) telah ditemukan 52 paus yang terdampar. Diketahui sebanyak 49 sudah ditemukan dalam keadaan mati, 3 ekor Paus sudah diupayakan kembali ke laut lepas. Namun, per Sabtu (20/2), 2 ekor paus yang telah diupayakan kembali ke laut lepas, ditemukan mati. Dengan demikian hanya 1 ekor yang berhasil kembali ke laut lepas dan akan terus dipantau perkembangannya. https://radarbanyumas.co.id/awal-tahun-bangkai-penyu-lekang-ditemukan-di-pantai-wagir-indah-adipala/ Penguburan ikan paus juga turut dibantu perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup, TNI, Polri, para relawan dan pegiat lingkungan, tokoh masyarakat, Forum Koordinasi di tingkat Kecamatan Modung, Bangkalan, serta perwakilan akademisi dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair. Proses penggalian telah dimulai sejak Sabtu pagi dengan menggunakan dua eskavator yang dikirim oleh Pemprov Jatim. Letak penguburan berada di perairan Pantai Modung dengan jarak 70 meter dari bibir pantai. Sedangkan kedalaman untuk penguburannya minimal 5 meter. Ini penting, untuk memastikan tidak adanya air yang masuk ketika terjadi pasang air laut. Proses penggalian dan penguburan juga berjalan cukup lancar dan cepat, serta tidak ditemukan kendala yang cukup berarti. Warga sekitar juga sangat kooperatif selama proses penggalian dan penguburan dilakukan. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya atas segala bantuan yang diberikan.Menurutnya, ini merupakan bentuk kolaborasi dan sinergitas sebagai wujud kepedulian lingkungan. “Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak termasuk para nelayan dan relawan, sehingga masalah paus yang terdampar ini bisa segera kita atasi bersama,” ungkap Gubernur Jatim dikutip dari jawapos.com. Khofifah menyampaikan, bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak Tim Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut untuk mengetahui penyebab terjadinya ikan Paus terdampar di daerah Modung – Bangkalan tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan terus mengupdate terkait penelitian sampel dari ikan Paus mati yang dilakukan oleh FKH Unair Surabaya. “Hasil penelitian ini penting sebagai rekomendasi, agar kita bisa melakukan pencegahan sehingga tidak sampai terjadi kejadian yang sama,” pungkas Gubernur Khofifah. (*/jawapos/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: