Dewan Banjarnegara Kritisi Drainase Jalur Pagedongan
Diarahkan ke Bekas Urugan BANJARNEGARA - Kalangan legislator mengkritisi saluran drainase pada jalur Pagedongan - Kebumen. Jalan yang menghubungkan dua kabupetan tersebut, melalui Pesangkalan dan Sadang. Anggota DPRD Banjarnegara, Yulianto Al Bera mengatakan, saluran drainase harus sangat diperhatikan pada jalur baru tersebut. Sebab sisi kanan dan kiri jalan tembus antar kabupaten ini berupa tebing yang curam dengan kedalaman puluhan meter. Saat meninjau ke lokasi belum lama ini, dia melihat saluran drainase diarahkan ke sisi kiri atau sebelah timur jalan. Sebab di sisi merupakan bekas tanah urugan, sehingga tidak kuat menahan gerusan air hujan. Menurut dia, seharusnya saluran drainase diarahkan ke sisi kanan yang lebih landai dan bukan merupakan tanah urugan. "Saluran drainase pembuangan air hujan diarahkan ke bekas urugan. Tidak benar itu. Sebab tanah urugannya bisa habis terbawa air hujan," kata wakil rakyat asal Pagedongan ini. Kondisi ini penting diperhatikan agar jalan yang dibangun beberapa tahap/tahun ini bisa awet. "Saya suarakan agar menjadi perhatian dan dibahas oleh Komisi III," ungkapnya. Sekretaris Komisi III DPRD Banjarnegara, Pujo Hardiansah mengatakan pihaknya akan mengakomodir permintaan anggotanya. Selain drainase, masalah lain yang harus dipecahkan yaitu lebar jalan. Sebab saat ini di beberapa titik lebar jalan yang ada belum memenuhi standar sebagai jalan provinsi. "Akan diperlebar. Namun tidak lewat Watubelah. Sebab jalan yang baru ini akan melewati tanah Perhutani," kata dia. Pertimbangannya jika melalui Dusun Watubelah Desa/Kecamatan Pagedongan, biaya pembebasan lahannya akan tinggi. Mengingat saat ini permukiman penduduk di Watubelah cukup padat. Sebagai gantinya jalan baru ini akan melalui Kelurahan Semarang. "Lewat tanah Perhutani dan tembusnya di belakang Polres. Sudah ada kesepakatan dengan Perhutani. Sehingga tidak ada masalah lagi," ungkapnya. (drn/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: