Cegah Potensi Kecurangan, Panwas Banjarnegara Rekam Aktivitas TPS
BANJARNEGARA - Pengawasan pemungutan suara diminta tidak setengah-setengah. Dalam pengawasas, pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan merekam aktivitas di TPS berupa foto dan video. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya intimidasi, kecurangan, ataupun politik uang. Ketua Panwas Banjarnegara, Nurma Ali Ridlwan mengatakan, pengawasan di TPS tidak hanya dilakukan dengan laporan tertulis, namun juga dengan merekam foto maupun video. Hasil rekaman tersebut akan disebarluaskan melalui internet. “Secera teknisnya, hasil rekaman dikirim ke Bawaslu. Setelah itu nanti dipublikasikan agar masyarakat tahu proses yang ada di TPS,” ujarnya belum lama ini. Menurut dia, ancaman adanya politik uang dan intimidasi perlu diwaspadai. Untuk itu, setiap pengawas di TPS diharapkan memiliki telepon seluler yang dapat digunakan untuk memotret maupun merekam video. “Dalam Pilkada kali ini, selain ada pengawas lapangan, juga ada pengawas di tiap-tiap TPS. Mereka utamnya bekerja saat pelaksanaan pencoblosan hingga penghitungan suara di TPS,” jelasnya. Anggota Panwas Banjarnegara Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran, Widi Gunawan menambahkan, perekrutan pengawas TPS saat ini tengah berjalan. Jumlah TPS untuk pilkada tahun ini 1.742. Namun karena ada satu desa yang hanya ada satu TPS, maka jumlah yang direkrut hanya 1.741 pengawas TPS. ’’Yang satu desa hanya ada satu TPS, pengawasan TPS dilakukan oleh PPL (Pengawas Pemilu Lapangan),’’jelasnya. Sebelumnya, Panwas Banjarnegara menyiapkan tim Sapu Bersih (Saber) money politic dengan melibatkan masyarakat. Langkah ini dilakukan untuk memastikan agar Pilkada terhindar dari politik uang. (uje/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: