108 Pemilih Golput di TPS 2 Gumelem Banjarnegara
BANJARNEGARA – Sedikitnya 108 pemilih di TPS 2 Desa Gumelem Kulon Kecamatan Susukan, tidak menggunakan hak suaranya. Ketidakhadiran mereka di TPS 2 tersebut rata-rata lantaran berada di luar daerah saat berlangsung pemilihan. Meski demikian, proses penghitungan suara tetap dilakukan setelah ditunggu hingga pukul 12.00 WIB. Begitulah gambaran suasana simulasi pencoblosan Pilkada Banjarnegara di Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Rabu (28/12). Anggota KPU Banjarnegara Divisi Teknis, Iman Ustaat mengatakan, dalam pelaksanaan simulasi Pilkada Banjarnegara, tingkat partisipasi pemilih cukup tinggi. Meski ada yang tidak menyalurkan hak suaranya, namun sebagaian besar hadir dan mengikuti simulasi pencoblosan Pilkada. “Berdasarkan DPT, di TPS 2 ada 338 pemilih. Dari jumah itu, 76 pemilih di antaranya tidak dibagikan surat pemberitahuan mencoblos atau formulir C6. Karena yang bersangkutan merantau dan keluarga memastikan tidak kembali,” ujarnya di sela-sela acara. Dia mengatakan, dari jumlah 262 pemilih yang mendapat surat pemberitahuan atau C6, hanya 230 pemilih yang hadir atau 87,7 persen. Pemilih yang tidak hadir karena sedang merantau di luar daerah. ''Rata-rata yang tidak hadir sedang berada di luar daerah, ada yang bekerja atau belajar di kota lain. Tetapi dengan partisipasi sebanyak itu sudah melebihi target yang ditentukan yakni 77 persen,” kata dia. Komisioner KPU RI, Hasyim Asy'ari mengatakan, simulasi ini dimaksudkan agar para petugas pemungutan suara tidak bingung saat pemilihan 15 Februarai 2017 mendatang. Misalnya, soal proses pemungutan suara, penghitungan dan tahapan lain. “Simulasi ini dilakukan di beberapa tempat. Tetapi untuk di Jawa Tengah hanya di Banjarnegara yang peserta Pilkada lebih dari satu. Sedangkan yang calon tunggal, simulasi ini dilakukan di Pati,” paparnya. Selain petugas, simulasi ini juga untuk mengenalkan kepada pemilih. Namun, nomor yang digunakan tidak sama dengan nomor yang ada di Pilkada nanti, yakni nomor 6, 7 dan 8. “Untuk KPU Kabupaten, dengan adanya simulasi ini akan lebih tahu soal logistik yang dibutuhkan, kapan waktu mempersiapkannya, kapan waktu mengirimkannya dan berbagai persiapan lainnya,” tambahnya. (uje/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: