Perbaikan Jalan Nasional di Banjarnegara Dinilai Asal-Asalan
Akhir Tahun Harus Tuntas BANJARNEGARA- Perbaikan jalan nasional dari Tunggoro Kecamatan Sigaluh sampai perbatasan Banjarnegara-Banyumas di Kecamatan Susukan, dianggap belum menjamin keamanan pengguna jalan. Sebab penambalan aspal yang sebelumnya berlubang tetap tidak rata. Menurut salah satu pengendara, Tikno, dirinya tetap tidak nyaman karena penambalan aspal tersebut. Saat melintas di jalan nasional tersebut, dia mengaku tetap menghindari bekas lubang-lubang meski saat ini sudah ditambal. “Penambalannya banyak yang tidak rata, jadi bisa membahayakan pengguna jalan,” ujarnya, Senin (26/12). Pengguna jalan lainnya, Tono, meminta pihak terkait tidak asal-asalan saat melakukan penambalan. "Mestinya penambalan juga dilakukan serapi mungkin, sehingga tidak terkesan asal-asalan,"kata dia. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bina Marga Jawa Tengah Wilayah Wonosobo, Parjo mengatakan, perbaikan jalan sepanjang 57,52 kilometer ini terus dikebut. Dalam proses perbaikan ini, pihaknya mengerahkan lima grup yang melaksanakan pekerjaan penambalan di sepanjang ruas jalan tersebut untuk wilayah Banjarnegara. “Paling lambat akhir Desember harus tuntas,’’kata Tarjo saat melakukan peninjauan lapangan bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo , Bina Marga dan PJ Bupati Banjarnegara Prijo Anggoro di Kecamatan Mandiraja beberapa waktu lalu. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku risih dengan kerusakan jalan nasional yang ada di Kabupaten Banjarnegara. Dalam perbaikan jalan ini, dia sampai melakukan pengecekan dua kali dalam satu minggu. “Saya minta ada kerjasama antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten, meski jalan nasional ini menjadi tanggung jawab pemerintah pusat,” tegasnya. Menurut Ganjar, program peningkatan ruas jalan Tunggoro- Susukan, tambah Ganjar langsung akan dikerjakan awal tahun 2017 nanti. “Jika lelang lancar awal januari pengerjannya sudah bisa dilakukan,” jelasnya. Menurut Ganjar, kondisi jalan nasional yang berada di Kabupaten Banjarnegara menjadi yang paling parah dibanding jalan nasional di kabupaten lain. Soal penyebab kerusakan jalan, dia mengakui jika selama ini masih banyak kendaraan ngeyel karena barang angkutannya melebihi tonase. Ganjar mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Organda untuk menindaklanjuti hal tersebut. “Selain karena hujan, yang menyebabkan jalan rusak itu over tonase. Makanya harus ada penanganan bagi kendaraan bermuatan berat yang bandel,” tambahnya. (uje)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: