Liat Jalan Banjarnegara Berlubang, Gubernur Jawa Tengah Marah-marah

Liat Jalan Banjarnegara Berlubang, Gubernur Jawa Tengah Marah-marah

BANJARNEGARA – Kejadian tidak biasa terlihat pada saat kunjungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke lokasi bencana di Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, Rabu (12/10). Saat rombongan melewati Dusun Buratan, Desa Kesenet, Kecamatan Banjarmangu, tiba-tiba Ganjar menghentikan laju kendaraannya. marah-gubernur-jawa-tengah-ganjar-pranowo-menghentikan-rombongannya-saat-melihat-jalan-berlubang-di-desa-kesenet-banjarmangu-2MARAH: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghentikan rombongannya saat melihat jalan berlubang di Desa Kesenet, Banjarmangu Rupanya, Ganjar menemukan jalan provinsi yang masih berlubang. Bahkan, saat itu ia langsung memanggil Kepala Balai Pelaksana Teknis (BPT) Wonosobo, Dinas Bina Marga Provinsi Jateng, Soehardjito yang kebetulan ikut dalam rombongan. Dengan nada marah, Ganjar menanyakan kondisi jalan yang dibiarkan berlubang tanpa ditambal. Koordinator Pengamat Jalan BPT Wonosobo, Dinas Bina Marga Provinsi Jateng, Sudarman yang juga ikut dalam rombongan juga dipanggil. Ganjar meminta Sudarman menelepon Suripto, petugas pengamat jalan wilayah tersebut. Dari Suripto, Ganjar mendengar bahwa jalan berlubang itu sudah dilaporkan sejak dua minggu lalu. Namun laporan hanya sebatas lisan. Namun sampai saat ini belum ada tindaklanjut. Usai menelepon Suripto, Ganjar pun sontak marah pada Sudarman dan Soehardjito. "Mas, sudah dua minggu lho. Piye kerja kok kayak gini. Iki guyon kabeh, kalian menyepelekan saya. Dulu janjinya empat hari selesai. Sampean dibayar negara lho, ora dolanan. Saya nggak mau kayak gini," kata Ganjar. Sudarman sempat berkilah bahwa penambalan jalan sudah direncanakan. Namun menunggu alat dari Kebumen dan saat itu sedang dalam perjalanan. Tapi ketika Ganjar meminta Sudarman menelepon koordinator alat, ternyata tidak terkonfirmasi. "Saya paham koordinator bisa berkelit, tapi tidak bisa membohongi saya," tegasnya. Untuk menindak-lanjuti persoalan ini, Ganjar meminta kondisi jalan yang berlobang untuk langsung ditambal hari itu juga. Selain itu ia juga memerintahkan untuk memperbaiki sistem yang ada, memperpendek birokrasi. Misalnya, cara melaporkan yang harus secara tertulis. “Hari ini harus ditambal, entah dengan aspal maupun disemen,” katanya lagi. Ia juga mengkritik standar operasional prosedur para petugas jalan tersebut. Jika memang jalan belum bisa diperbaiki, mestinya juga ada tanda peringatan bahaya pada lubang. Sementara seorang warga setempat Supriyadi, mengungkapkan bahwa selama ini akibat jalan berlobang tersebut sudah banyak pengendara sepeda motor yang jatuh. Bahkan, jumlah kecelakaan lebih dari satu pengendara. "Korban lalulintas akibat jalan berlubang memang banyak. Mungkin sudah ada puluhan," ujarnya singkat. (uje/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: