Harga Kebutuhan Pokok di Banjarnegara Terus Naik

Harga Kebutuhan Pokok di Banjarnegara Terus Naik

BANJARNEGARA – Pedagang daging sapi dan sayur mayur di pasar induk Banjarnegara mengeluh. Hal ini dikarenakan, harga dari bahan pokok tersebut terus melonjak. Bahkan, harga daging sapi tembus Rp 115 ribu per kilogram. Salah satu pedagang daging Sapi Ahmad Sarono mengatakan, akibat kenaikan harga selama beberapa hari ini, berdampak pada penurunan omzet. Mengingat minat beli daging Sapi tidak seramai hari-hari sebelumnya. TERUS NAIK: Harga kebutuhan pokok di Pasar Induk Banjarnegara terus mengalami kenaikan jelang datangnya Bulan Ramadan “Sebelum ada kenaikan harganya sekitar Rp 105 ribu. Tetapi karena ini mulai naik harganya, jadi pembeli pun berkurang,” tuturnya, Jumat (27/5). Ia mengaku tidak tahu menahu perihal kenaikan harga tersebut. Namun demikian, saat ditanya mengenai upaya Presiden Joko Widodo yang menyatakan telah memerintahkan sejumlah menteri agar menurunkan harga daging sapi menjelang Lebaran hingga dibawah Rp 80 ribu per kilogramnya, ia mengaku pesimistis. “Sekarang aja harga terus naik. Apalagi nanti saat memasuki Bulan Ramadan atau menjelang hari raya Lebaran pasti harganya semakin tinggi,” lanjutnya. Kenaikan harga juga dialami kebutuhan pokok lainnya. Daimah, salah satu pegang sayur di Pasar Induk Banjarnegara mengatakan harga cabai terus naik. Misalnya saja, cabai kriting yang sebelumnya hanya Rp 12 ribu, kini menjadi Rp 14 ribu. “Semua jenis cabai mengalami kenaikan. Selain cabai, wortel juga mengalami kenaikan. Dari Rp 3,5 ribu menjadi Rp 7 ribu. Padahal sayur-sayuran ini datangnya dari Banjarnegara juga,” kata dia. Untuk bawang merah dan bawang putih, lanjutnya yang sebelumnya berkisar antara Rp 35 ribu per kilogramnya, sejak satu minggu yang lalu naik menjadi Rp 40 ribu per kilogramnya . Kenaikan harga sejumlah sayuran ini menurutnya disebabkan oleh harga pokoknya yang telah naik. “Akibat kenaikan harga ini pedagang mengalami penurunan omzet. Karena pembeli memilih mengurangi jumlah pembelianya. Jadi untuk mengantisipasi kerugian kami terpaksa mengurangi jumlah stok,” tuturnya. Harga lain yang ikut naik adalah daging ayam dan gula merah. Bahkan untuk gula merah sudah mengalami kenaikan sejak dua bulan lalu. Menurutnya, hal ini terjadi lantaran warga yang memproduksi gula merah lebih memilih menjual niranya ke daerah-daerah lain. “Dulu harga gula merah sekitar Rp 14 ribu, sekarang menjadi Rp 20 ribu. Kenaikannya memang banyak. Tetapi kalau menjelang bulan Ramadan tahun sebelumnya kenaikannya tidak sebanyak ini.” ujar Sutini pedagang gula merah. Bahkan, tambahnya sebagaian produsen dalam pembuatan gula merah dicampuri gula pasir. Mengingat bahan produksi yang minim. Sehingga harga gula pasir pun ikut naik. (uje)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: