Pertamina Masih Hitung Ganti Rugi Akibat Kebocoran Pipa di Wanareja
![Pertamina Masih Hitung Ganti Rugi Akibat Kebocoran Pipa di Wanareja](https://radarbanyumas.disway.id/upload/2019/10/cilacap-pipa-bocor.jpg)
HARYADI/RADARMAS
PERBAIKAN: Pekerja terus memperbaiki pipa Pertamina yang bocor di Desa Tarisi, Wanareja kemarin.
WANAREJA - Pipa Pertamina yang bocor di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja, akhirnya bisa ditangani. Kebocoran tersebut berhasil ditutup pekerja dan tekhnisi yang diterjunkan perusahaan minyak milik pemerintah itu. Ini setelah seluruh petugas berhasil menutup dan memasang clamp pada titik pipa bocor tersebut, Selasa (8/10) menjelang tengah malam, kemarin.
"Pukul 23.00, pemasangan clamp sudah berhasil dilakukan," ujar Senior Supervisor Communication Relation MOR IV, Arya Yusa, Rabu (9/10) kemarin.
Dia melanjutkan, sejam kemudian Pertamina melakukan uji coba pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui pipa tersebut. Diperoleh hasil tidak ada kebocoran lebih lanjut. Hasil uji coba ini memastikan
Pertamina untuk kembali mengoperasikan jaringan pipa yang mendistribusikan solar dari Cilacap ke Tasikmalaya dan Ujungberung itu. Pipa berkode CB-1 itu beroperasi dengan tekanan normal atau 105 KL per jam. "Pukul 04.00 pagi kemarin, sudah mulai mengalirkan dengan tekanan normal," kata dia.
Dia menambahkan, tumpahan solar di sekitar lokasi kejadian masih terus dibersihkan. Sejumlah armada pengangkut, termasuk mesin penyedot dikerahkan untuk mempercepat pekerjaan tersebut. Selain itu mereka juga mengukur dampak dari rembesan yang sampai masuk ke tanah dan lahan warga. Salah satu teknik yang dipakai adalah membuat sumur pantau.
Dalam lubang pantau itu, petugas memastikan bahwa resapan tanah terlihat sejarak 2 hingga 5 meter dari sumber kebocoran. Petugas juga dikerahkan untuk menyedot rembesan tersebut. "Tanah berjarak dua hingga lima meter masih terkena rembesan," ujarnya.
Akibat kejadian ini, katanya sejumlah sumur warga sudah tercemar. Mengatasi hal ini, ada 2 langkah yang diambil. Pertama adalah mendistribusikan air bersih dan sudah dilakukan sejak hari pertama kebocoran. Sampai kemarin, Pertamina sudah menyalurkan 19 ribu liter air bersih. Kedua adalah membuat kesepakatan dengan warga untuk membuat sumur baru."Segala biaya pembangunan sumur menjadi beban Pertamina," kata dia.
Kepala Desa Tarisi, Jasimin mengatakan, pasca kejadian warga terdampak memang dilarang untuk beraktifitas di dalam rumah. Termasuk menyalakan kompor untuk memasak kebutuhan sehari-hari. Sebagai gantinya, mereka dipasokan makanan siap santap oleh Pertamina. "Warga dapat makanan. Dan layak," tandasnya. (har/acd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: