Empat Gempa 'Bergoyang' di Akhir Pekan
BMKG Tetap Intesifkan Pemantauan CILACAP - Sepanjang akhir pekan kemarin, warga Kabupaten Cilacap sempat dibuat panik dengan adanya gempa. Tak tanggung-tanggung, gempa berskala kecil terjadi empat kali dalam jangka waktu tiga hari. Gempa pertama kali dirasakan warga pada Jumat (26/7) malam, lalu disusul goncangan kecil pada Sabtu (28/7) dini hari. Gempa ketiga dirasakan pada Sabtu (27/7) pagi, yang bersumber dari titik gempa di Barat Daya Pangandaran. Terakhir, gempa menggoyang Cilacap pada Minggu (28/7) sore kemarin. Sejumlah warga kepada Radarmas mengaku sempat dikagetkan dengan goncangan tersebut. Pasalnya, gempa pertama terjadi saat sebagian besar masyrakat tengah bersantai dan beristirahat. "Pertama sekitar jam sepuluh, lalu jam dua belasan," ujar Rani, salah satu warga Desa Salebu Kecamatan Majenang, Sabtu (27/7) kemarin. Hal serupa juga dikatakan oleh Rafik. Warga Desa Padangsari Kecamatan Majenang yang tengah berada di Desa Majingklak (Wanareja) ini ikut merasakan getaran tersebut. Dia sempat kaget karena saat kejadian tengah menikmati suasana santai. "Getaran terasa sampai Majingklak," katanya. BMKG di situs resmi menyebutkan, gempa pertama terjadi dengan kekuatan 2,7 SR, pada pukul 21.58. Kejadian berikutnya terjadi pada pukul 00:34 berkekuatan 3,2 SR. Hasil Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa berpusat di darat, dengan titik koordinat 7.37 LS dan 108.66 BT. Lokasi tepatnya berada di 14 KM tenggara Kota Banjarpatoman dengan kedalaman 13 KM. Jika melihat arah mata angin, maka pusat gempa berada di wilayah Kecamatan Wanareja atau Majenang. Hingga guncangan gempa ini dirasakan warga di Kecamatan Wanareja, Majenang, Sidareja dan sejumlah wilayah lain di Kota Banjarpatoman dan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Sementara untuk gempa ketiga yang dirasakan masyarakat Cilacap, terjadi pada Sabtu (27/7) pagi. Berdasarkan keterangan Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hendro Nugroho yang disampaikan oleh Kepala Stasiun BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Pangandaran, Jawa Barat dengan Skala Intensitas III MMI. "Di Cilacap, Jawa Tengah gempa bumi dirasakan dengan Skala Intensitas II MMI," ucap Teguh. Analisis BMKG menunjukkan bahwa pusat gempabumi berkekuatan 4.9 SR tersebut terletak pada koordinat 8.41 LS - 108.43 BT. Tepatnya berada di Laut pada jarak 78 km barat daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 12 Kilometer. Ditinjau dari lokasi epicenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempabumi yang terjadi merupakan gempabumi Dangkal akibat aktivitas Zona Subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyelusup menunjam kebawah Lempeng Eurasia. "Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG, karena BMKG akan terus memantau perkembangan gempabumi tersebut," imbuhnya. Selain gempa 4,9 SR tersebut, gempa berkekuatan 3,1 SR juga kembali mengguncang Cilacap pada Minggu (28/7) pukul 16.23, berlokasi di 9,16 LS, 108,97 BT atau 155 KM selatan Cilacap. (har/nas/bay)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: