PKK Desa Lokus Stunting Dapat Pelatihan PMBA

PKK Desa Lokus Stunting Dapat Pelatihan PMBA

Salah satu pembicara memberikan materi tentang PMBA. CILACAP - Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap melalui Bidang Kesehatan Masyarakat Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mengadakan pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Balita (PMBA) bagi tenaga kader posyandu dan PKK Desa Lokus Stunting di Kabupaten Cilacap, Senin hingga Selasa (15-16/7) lalu. Seperti yang sudah diketahui di wilayah kabupaten Cilacap setidaknya ada 10 desa dengan lokasi khusus Stunting yaitu desa Tambakreja kecamatan Kedungreja, Desa Karangnangka dan Sidayu kecamatan Binangun, Desa Karangmangu, Pucung Lor dan Bajing Kulon Kecamatan Kroya, Desa Brani, Paketingan dan Karangasem Kecamatan sampang dan Desa Kawunganten Lor kecamatan Kawunganten. Pemberian materi mengenai pemantauan pertumbuhan balita. Diskusi peserta untuk membahas rencana kerja ke depan. Kepala Seksi Kesga-Gizi Dinkes Cilacap Endah Puspitowati menjelaskan, Peserta kegiatan sebanyak 69 orang yang berasal dari 5 wilayah Puskesmas dengan lokasi Khusus Stunting dengan tujuan para kader dan petugas kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai PMBA. "Peserta sebanyak 69 orang dari 10 desa Lokus Stunting di Kabupaten Cilacap. Harapannya mereka dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pendampingan PMBA. Hal ini merupakan salah satu upaya pencegahan stunting," jelasnya. Menurut Endah, para kader PKK harus mampu memahami pelaksanaan kebijakan penanggulangan stunting selain itu para kader PKK diharuskan terampil dalam melakukan konseling, pemantauan dan mampu melaksanakan komunikasi perubahan perilaku dalam implementasi PMBA di masyarakat. Peserta serius dalam melaksanakan diskusi. Persiapan langkah kerja untuk diaplikasikan di masyarakat. "Para Kader PKK sebagai ujung tombak dalam pencegahan dan penanggulangan stunting harus mampu memahami dan terampil serta mengetahui berbagai upaya pencegahannya, salah satunya dengan konseling PMBA di wilayahnya sendiri," tambah Endah. Sementara itu Kelapa Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Cilacap Wasto Haryo Susanto menuturkan usia 1.000 hari kelahiran hingga anak usia 2 tahun merupakan usia emas pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik dan mental. Maka dari itu perlu sekali asupan makanan yang bergizi, Peran Kader PKK sangat penting untuk pendampingan dan konseling terkait PMBA dan makanan pendamping ASI. "Usia anak hingga 2 tahun merupakan periode emas dalam pertumbuhan, maka dari itu diperlukan asupan makanan yang bergizi. Disini peran kader PKK sangat penring untuk konseling dan pendampingan terkait PMBA dan makanan pendamping ASI," ujar Wasto.(jul) Caption D : Peserta serius dalam melaksanakan diskusi. Caption E : Persiapan langkah kerja untuk diaplikasikan di masyarakat. Caption F : Hasil praktek pembuatan makanan unutk usia 6-9 bulan. CAption G : Hasil praktek pembuatan makanan unutk usia 9-12 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: