Bangunan Bersejarah, Tiangnya Bisa "Menangis"

Bangunan Bersejarah, Tiangnya Bisa

Pendopo Kecamatan Wanareja WANAREJA-Kantor pemerintah di pulau Jawa sering menyisakan peninggalan jaman dulu. Nuansa kuno nampak dari arsitektur, furniture hingga interior di dalamnya. Salah satunya kantor Camat Wanareja. Bangunan ini belum tersentuh banyak perbaikan. Bentuknya masih mempetahankan konsep lama. Dipercaya kalau bangunan ini sudah ada sejak Sukarno menjabat presiden. Desain bangunan pada masa masih terlihat pada daun pintu dan jendela. Jendela nampak tinggi, dominasi kayu jati. Keaslian pada bangunan ini terlihat dari sikon, sejenis kayu tambahan untuk mendukung tiang dan balok peyangga atap. Pemasangan sikon ini tanpa paku sama sekali. Bisa dipastikan, lubang tiap sambungan antara tiang, balok peyangga dan sikon itu sangat presisi. "Masih banyak bagian dari bangunan yang belum diubah," ujar Camat Wanareja, Bintang Dwi Cahyo. Kondisi seperti ini juga nampak pada rumah dinas camat. Mulai dari teras, ruang kerja, kamar tamu hingga ruang keluarga. Nuansa kuno sangat nampak. Kesan pertama kali muncul dengan penggunaan cat warna krem. Tepat dibagian tengah, pintu menjulang tinggi khas bangunan belanda. Hanya bedanya, pintu ini terlihat lebih ramping meningat pintu pada bangunan era 1930-an lebih lebar. Demikian juga dengan deretan daun pintu yang tinggi menjulang. Ruang inipun mengunakan kayu sebagai penyangga utama. Meskipun sudah berulang kali dipugar, kayu ini tidak tergantikan. Terutama saat dinding pertama kali diganti dari bilik bambu menjadi pasangan bata. "Tiang kayu tetap ada," kata dia. Selain menyimpan nilai historis, tempat ini juga pernah ada cerita berbau aneh. Salah satu tiang peyangga ternyata pernah "menangis". Tiang ini mengeluarkan air berwarna kecokatan. Cerita ini pernah berkembang pada 2007 lalu. Saat itu sejumlah orang sempat melihat dengan mata telanjang kalau tiang ini mengeluarkan air. Sontak cerita ini menyebar ke penjuru wilayah. Namun pensiunan pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Rasko mengatakan, kejadian tersebut bisa dijelaskan secara logis. "Karena atap bocor, air mengalir lewat permukaan kayu. Sebagian ada yang merembes ke dalam balok. Begitu ada mata, air ini keluar berwarna kecoklatan," kata dia. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: