Banjir Sidareja Mulai Surut, 10 Kepala Keluarga Masih Mengungsi

Banjir Sidareja Mulai Surut, 10 Kepala Keluarga Masih Mengungsi

SURUT : Genangan di atas jalanan Sidareja mulai surut, Kamis (6/12). Namun di Desa Gunungreja dan Sidareja, genangan masih tinggi. Pengungsi tetap bertahan di tempat pengungsian. HARYADI/RADARMAS SIDAREJA - Memasuki hari kedua, banjir di Kecamatan Sidareja mulai surut. Sejak Kamis (6/12) pagin, tinggi genangan di sejumlah ruas jalan mulai berkurang. Penurunan ketinggian air antara 10 hingga 20 sentimeter. Dari pantauan Radarmas, sepanjang siang kemarin genangan di komplek terminal, PLN dan jalan depan Kantor Pos Sidareja sudah mengering. Demikian juga dengan jalan yang ada di depan Polsek Sidareja. Padahal Rabu (5/12) malam, ruas jalan itu masih tergenang air. Sejumlah warga yang tinggal di komplek alun-alun kemarin mulai membersihkan rumah masing-masing. "Sudah mulai surut," ujar Nasem, warga Desa Gunungreja RT 01 RW 02 Kecamatan Sidareja. Menurutnya, penurunan genangan ini baru terjadi di sejumlah titik, terutama di sekitar alun-alun, depan Pasar Karna dan Terminal Sidareja. Sementara di sisi utara termasuk Desa Gunungreja, genangan masih tinggi. Di dalamnya rumahnya saja sekitar 50 sentimeter atau mencapai lutut orang dewasa. "Di dalam rumah masih tinggi," ungkapnya. Karena itu, dia bersama 10 keluarga lainnya masih bertahan di rumah dinas Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Sidareja. Di sana ada 34 jiwa, beberapa diantaranya adalah balita. Untuk makanan, mereka mengantungkan pada bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap. "Tiap keluarga dapat beras dan mie," jelasnya. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Komara mengatakan, penurunan genangan ini terus terjadi sejak pagi hingga siang kemarin. Tinggi genangan maskimal mencapai 60 cm dan berada di halaman rumah warga. Daerah yang tergenang ada di 13 desa dan tersebar di 3 kecamatan. "Genangan di Kecamatan Sidareja, Kedungreja dan Gandrunmangu. Total ada 753 keluarga yang rumahnya terdampak," ujarnya melalui Kepala UPT BPBD Sidareja, Agus Sudaryanto. Dia menjelaskan, pengungsi menempati mushola Koramil dan rumah dinas Sekcam Sidareja. Jumlahnya mencapai 29 keluarga atau 85 jiwa. Diantara mereka ada balita dan anak-anak yang masuk kelompok rentan. Sejumlah pengungsi yang bertahan di Koramil dan rumah dinas Sekcam Sidareja, mulai mengeluhkan terkena penyakit. Rata-rata mengeluhkan panas demam, masuk angin dan panas. Warga Desa Gunungreja RT 01 RW 02 Kecamatan Sidareja, Lena Widiarti, memilih mengungsi ke rumah dinas Sekcam bersama anak dan suaminya. Salah satu anaknya, Wiwit Budi Saputra terkena demam dan panas tinggi sejak 3 hari lalu. Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Kodirin mengatakan, kerugian akibat bencana banjir di sejumlah wilayah di Cilacap mencapai Rp 825.800.000. "Kerugian banjir cukup besar. Mencapai kurang lebih Rp 825.900.000. Kami perhitungkan kerugian per kepala keluarga Rp 100.000/hari," jelas Kodirin. (har/yda/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: