Puluhan Pohon Palem Jalan Urip Sumoharjo Cilacap Rawan Roboh

Puluhan Pohon Palem Jalan Urip Sumoharjo Cilacap Rawan Roboh

Berada di Depan Quarry Holcim CILACAP - Pohon Palem yang berdiri di depan pagar depan quarry Holcim Jeruklegi, akan ditebang. Seperti Pohon Palem di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo, pohon-pohon tersebut rawan roboh saat musim hujan disertai angin kencang melanda Kota Cilacap. Kepala Seksi Sarpras Permukiman Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Cilacap, Rio Darmawan I ST mengatakan, setelah dilakukan pengecekan di lapangan keberadaan pohon Palem di sepanjang pinggir jalan depan area tambang tanah liat Jeruklegi PT Holcim Indonesia merupakan tanaman turus jalan. RAWAN : Pohon Palem berusia tua di depan quarry Holcim Jeruklegi dengan ukurannya yang besar sangat berbahaya bagi pengguna jalan jika sewaktu-waktu roboh.Yudha Iman Primadi/Radarmas Tanaman itu berperan sebagai bagian pelestarian lingkungan. Profil diameter pohon bagian bawah lebih kecil dibanding bagian atas. "Sebagian besar pohon sudah berusia tua," ujarnya ketika ditemui Radarmas. Dia menjelaskan, penebangan pohon dilakukan dengan pertimbangan keamanan pengguna jalan karena dikhawatirkan akan roboh apabila musim hujan dan angin. "Kami mengizinkan pohon-pohon tersebut untuk ditebang," jelas dia. Menurut dia, sebagai kompensasi lingkungan terkait penebangan pohon tersebut, PT Holcim diwajibkan melakukan penanaman kembali pada area tersebut. Akan lebih baik jika Pohon Palem diganti dengan Pohon Kiara Payung dengan tinggi kurang lebih 1,5 meter sampai 2 meter. "Jumlahnya sesuai dengan pohon yang ditebang," pungkas Rio. Salah satu pengguna kendaraan roda dua yang ditemui Radarmas, Selasa (22/5) di SPBU yang berada dekat dengan quarry Holcim, Anjar, mengaku tenang dengan ditebangnya pohon Palem di area tersebut. Menurutnya, karena kemarau, banyak pohon Palem yang daunnya kekeringan sehingga pelepahnya yang besar tidak jarang jatuh ke jalan. "Itu baru daunnya. Kalau pohonnya sampai roboh tanggungjawab siapa?," tanya dia. Dia menambahkan, meskipun pohon Palem secara tidak langsung sudah menjadi ciri khas Kota Cilacap, tidak masalah baginya jika tanaman pengganti nantinya bukan lagi Palem. "Yang terpenting teduh. Kalau bisa yang ada buahnya," kata Anjar. (yda/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: