Pengungsi Banjir di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja,Bertahan di Tanggul

Pengungsi Banjir di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja,Bertahan di Tanggul

Pakai Perahu untuk Aktifitas WANAREJA - Memasuki minggu ke 3 banjir di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja, pengungsi mulai mendapatkan kendala. Mereka saat ini membutuhkan pakaian hangat untuk melawan hawa dingin saat malam hari. "Butuh selimut atau baju hangat," ujar Tarmi, salah satu pengungsi di tanggul sungai Citanduy, Kamis (22/2) kemarin. Dia mengaku sudah tiga hari mengungsi di tanggul dengan mendirikan tenda darurat. BANJIR : Anak-anak sekolah di Desa Tarisi pulang sekolah melewati genangan banjir. Sebab hingga Kamis (22/2) kemarin, banjir belum juga surut.HARYADI/RADARMAS Kondisi air di dalam rumah hampir menyentuh lutut orang dewasa. Demikian juga dengan rumah tetangganya di wilayah RT 05 RW 09 Dusun Cikaronjo Desa Tarisi. "Air di rumah sudah mau selutut," kata dia. Warga lainnya, Partoyo, terpaksa menggunakan perahu untuk keluar dari rumah. Karena karena hampir seluruh jalan dan pekarangan tergenang air setinggi paha orang dewasa. "Air dari kemarin tambah tinggi. Sekarang jalan ketutup air," ujarnya, Perahu juga dipakai untuk mencari ikan di rawa pada malam hari. Kegiatan ini menjadi satu-satunya mata pencaharian selama banjir terjadi. Banjir membuat kolam ikan dan sawah tergenang semua. "Kalau tidak nyari ikan tidak bisa makan," jelasnya. Bantuan dari berbagai pihak mulai mengalir. Kemarin, SMK Muhammadiyah 1 Wanareja mengirimkan beras, mie instan dan air mineral. Bantuan ini langsung diserahkan ke pos induk di Dusun Cikaronjo. Bantuan serupa juga diberikan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cilacap. Wakil Ketua BAZNAS Kabupaten Cilacap, Hamidan mengatakan, bantuan yang diserahkan kemarin berupa beras, air minum kemasan, mie instant dan ikan asin. Bantuan ini bagian dari program Baznas Tanggap Bencana yang mulai dirintis. "Sedang dirintis. Nanti Baznas bergerak di pasca bencana," jelasnya. Kemarin, alat berat milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy sudah mulai mengeruk aramco yang ambruk di Desa Cilongkrang. Kegiatan ini diharapkan bisa mempercepat penurunan genangan air di Desa Tarisi. Penyebab banjir di sana karena aramco itu ambruk hingga menutup saluran affur yang melintas di Desa Tarisi dan Cilongkrang. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: