Retakan Meluas, Rumah Rusak Berat Bertambah, SD 01 Mandala Ambruk
MAJENANG-Pergerakan tanah di Dusun Jatiluhur Desa Padangjaya bertambah parah. Patahan dan retakan dilaporkan makin meluas hingga mengakibatkan tingkat kerusakan rumah warga terus bertambah. Berdasarkan keterangan warga, retakan di dalam rumah mereka kian melebar. Demikian juga dengan rumah rusak berat, kini sudah rata dengan tanah. "Pergerakan masih terjadi. Rumah yang kemarin retak kecil, kini tambah lebar," ujar Kepala Dusun Jatiluhur, Tarkono, Selasa (24/1) kemarin. Dia mengatakan, pergerakan tanah terjadi Senin (23/1) malam disaat mayoritas warga tengah berjaga di posko terpadu. Kondisi ini terjadi sampai pagi hari. Bahkan muncul patahan baru diatas mahkota longsor setelah 1 jam sebelumnya warga selesai menggelar kerja bakti menutup rekahan. "Hanya satu jam setelah kerja bakti, muncul rekahan baru diatas," katanya. Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kabid Logistik dan Kedaruratan, Martono mengatakan, akan meminta bantuan dari Tim Geologi. Tujuannya untuk mendapatkan penjelasan ilmiah tentang kondisi tanah di lokasi bencana. "Langkah selanjutnya, akan mengundang tim geologi," ujarnya. Pasca kejadian, pihaknya sudah berkirim surat ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Surat tersebut berisi laporan lengkap disertai permintaan bantuan untuk menurunkan tim geologi ke Dusun Jatiluhur Desa Padangjaya Kecamatan Majenang. "Kami masih menunggu kabar terbaru," ujarnya. Sementara itu, hasil pendataan petugas BPBD Cilacap kemarin mendapati kalau luas rekahan mencapai 2 ha. Gerakan tanah itu berupa garis retakan sepanjang 250 meter, dan berbentuk tapal kuda menghadap ke atas. Tanah cenderung bergerak ke arah timur atau menuju jurang yang ada disisi timur Dusun Jatiluhur. Kemarin, sejumlah bantuan dari berbagai pihak mulai mengalir. Tim relawan dari Muhammadiyah Dissaster Management Centre (MDMC) Cilacap mengirimkan bahan makanan untuk warga yang mengungsi. Bantuan ini diserahkan langsung ke pokso terpadu. Laporan lainnya menyebutkan, hujan lebat mengakibatkan atap ruang kelas 5 di SD 01 Mandala Kecamatan Cimanggu ambruk setelah diterpa hujan deras, Minggu (22/1) lalu. Kejadian ini mengakibatkan siswa kelas 5 harus belajar di ruang lain. "Atap kelas lima ambruk tapi tidak menghambat proses belajar. Siswa kelas lima pakai ruangan yang masih ada disana," Kasie Trantib Kecamatan Cimanggu, Maksum. Sebelumnya, retakan tanah Dusun Jatiluhur Desa Padangjaya menyebabkan rumah roboh sebanyak 4 unit, rumah rusak berat 5 unit, rumah rusak ringan 11 unit, dan rumah terancam sebanyak 12 unit. Jumlah pengungsi mencapai 19 KK dan sebanyak 62 jiwa. Luas retakan sampai 2 hektar. Sementara dampak lain adalah jalan lingkungan patah, jalan provinsi retak-retak. Selain itu, jalur patahan juga melintasi perkampungan warga dan jalan provinsi ruas Majenang-Salem. (har/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: