Dispertanak Kabupaten Cilacap Awasi Hewan Kurban

Dispertanak Kabupaten Cilacap Awasi Hewan Kurban

Cegah Ternak Terjangkit Penyakit Menular CILACAP - Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Cilacap memastikan akan melakukan pengawasan ketat terhadap hewan kurban. Langkah ini dilakukan untuk memastikan hewan kurban bebas dari penyakit karena akan berbahaya jika dikonsumsi warga. "Pastinya kita lakukan pengawasan untuk cek kambing, sapi dan hewan kurban. Jangan sampai masyarakat mendapatkan hewan kurban tapi tidak sehat," ujar Kepala Dispertanak Kabupaten Cilacap, Gunawan. Dispertanak-Awasi-Hewan-Kurban Bentuk pengawasan tersebut, katanya dilakukan secara menyeluruh. Pertama adalah dengan mengawasi pergerakan ternak baik yang masuk maupun keluar Kabupaten Cilacap. Pengawasan ini dilakukan di pasar seluruh hewan yang tersebar di Kabupaten Cilacap. Khusus untuk hewan yang akan keluar Cilacap, dinas memberlakukan pelabelan. "Setelah teman-teman memeriksa, hewan kita beri label. Dan ini gratis," katanya. Pengawasan kedua adalah dengan menyebar petugas ke masjid atau lokasi penyembelihan saat hari raya idul adha. Tim terdiri atas dokter hewan dan tenaga khusus lainnya. Termasuk petugas dengan kualifikasi minimal sarjana pertanian untuk memastikan tidak ada hewan kurban yang terjangkit penyakit. "Tim kita terdiri dari dokter hewan dan petugas. Minimal insinyur (sarjana) pertanian hingga tahu ternak yang sehat atau sakit," katanya. Penyebaran tim saat hari raya idul adha juga untuk memantau kondisi sapi. Pasalnya, dinas mengindikasi banyak hewan ternak yang terjangkit cacing hati. Petugas nantinya akan memastikan hati sapi bersih dari cacing. Hati sapi yang terjangkit dipastikan akan dibuang karena berbahaya jika dikonsumsi. "Kalau ada yang cacat pasti dibuang. Kita tidak bisa menjamin seratus persen (hewan kurban) bersih karena ada didalam," katanya. Dia menambahkan, populasi sapi yang terjangkit cacing hati di Kabupaten Cilacap relatif sedikit. Jumlahnya diperkirakan mencapai 10 persen dari seluruh sapi yang ada. Dan sangat mungkin sapi dari luar daerah juga terjangkit. "Tidak banyak. Sekitar sepuluh persen," katanya. Minggu depan, katanya dinas juga akan melatih para jagal yang akan menyembelih hewan kurban pada hari raya idul adha. Materi pelatihan berupa tata cara penyembelihan hewan sesuai syariat islam. Selain itu juga metode penyembelihan yang sehat dan tata cara lainnya. "Menyembelih hewan kan ada etikanya. Termasuk peri kehewanan dan dari sisi medis. Hingga daging yang didapatkan juga higienis dan disembelih sesuai syariat islam," katanya. (har/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: