Panjang Rigit Beton Nusawungu Terpangkas Akibat Kebijakan Pemangkasan Anggaran Kemenkeu

Panjang Rigit Beton Nusawungu Terpangkas Akibat Kebijakan Pemangkasan Anggaran Kemenkeu

NUSAWUNGU-Dampak pengurangan anggaran yang dilakukan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani dirasakan sampai ke Cilacap. Pasalnya, pembangunan rigit beton di Nusawungu juga ikut terpangkas. Panjang-Rigit-Beton-Nusawungu-Terpangkas Sejumlah masyarakat mengaku sedikit kecewa. Sebab seharusnya rigit beton tahun ini bisa lebih panjang lagi. Sehingga jalan utama Nusawungu – Kroya ini bisa kelar lebih cepat. Sayang, karena kebijakan pemerintah pusat berimbas ke daerah. “Seharusnya pemangkasan anggaran tidak yang untuk daerah. Sehingga daerah tidak mengalami kesulitan untuk membangun,” kata Turyadi (50) salah seorang warga Nusawungu kepada Radar Banyumas. Menurut dia, anggaran yang seharusnya dipangkas adalah anggaran yang bukan untuk pembangunan infrastruktur. Sehingga pembangunan di daerah tetap berjalan lancar, tidak sampai terpangkas seperti di Nusawungu. “Padahal kalau lancar, dua tahap lagi mungkin bisa selesai dan jalannya menjadi bagus karena di beton,” bebernya. Jalan tersebut nantinya menjadi jalan penghubung baik dengan kabupaten Banyumas melalui Sumpiuh maupun Kebumen melalui jalur selatan. Namun karena tahun ini terpangkas sehingga pembangunan akan lebih lama lagi. Camat Nusawungu Agus Firmanudin SSos MSi kepada Radarmas membenarkan adanya pemangkasan tersebut. “Ternyata jawabannya karena ada pengurangan anggaran dari atas. Sehingga pembangunan rigit beton di Nusawungu juga dikurangi,” kata dia. Hal itu dia lakukan karena mendapat pertanyaan serupa dari masyarakat yang menanyakan kelanjutan rigit beton yang menjadi berkurang. Agar masyarakat tahu dan maklum maka hal itu disampaikan kepada masyarakat. “Kita tidak ingin ada dugaan macam-macam sehingga perlu disampaikan secara jelas kepada masyarakat,”ujar dia. Dikatakan dia informasi tersebut diberikan supaya tidakada masyarakat lagi yang bertanya. Sebab kalau tidak dijelaskan secara gamblang dia khawatir akan menjadi polemik. Sebab masyarakat sekarang sudah semkain kritis. “Beruntung kami sudah mendapatkan informasinya sehingga bisa diteruskan kepada masyarakat, sehingga jelas,”terangnya.(yan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: