Drainase Mulai Dibangun, Kroya-Buntu Bebas Banjir

Drainase Mulai Dibangun, Kroya-Buntu Bebas Banjir

KROYA - Jalur Kroya-Buntu yang selama ini sering terendam dan tidak bisa dilewati usai hujan turun akan tinggal cerita. Pasalnya, setelah jalan ditinggikan hampir 80 centimeter dengan rigit beton, kini di sebelah timur jalan juga sedang dibangun drainase pembuangan ke sungai Tipar. Kroya-Buntu-Bebas-Banjir Drainase tersebut nantinya menjadi jalur utama pembuangan dari area persawahan dari wilayah utara menuju ke selatan. Bahkan jika pun pembuangan utama di sisi barat jalan meluber, air akan cepat terkirim kembali ke sungai Tipar. “Drainase ini sama-sama masuk ke Sungai Tipar. Sehingga kalau sebelah barat meluap dan mengalir ke jalan pasti langsung terkirim kembali ke sungai Tipar. Sehingga tidak sampai menggenang,” kata Lukman Hakim (50) warga Desa Mujur Lor. Menurut dia, drainase tersebut diharapkan dapat mengakhiri genangan air di jalan Buntu – Kroya yang selama ini menjadi persoalan. Bahkan kalau sedang dalam kendaraan tidak dapat melintas. “Sekarang sudah ditinggikan 80 centimeter dan di kanan maupun kiri sudah ada drainase pembuangan air dari wilayah atas. Sehingga kemungkinan tergenang menjadi kecil,”beber dia. Kepala Upt Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM Wilayah Kroya Agus Susanto SST MT kepada Radarmas membenarkan pembenahan jalan di Buntu – Kroya dilakukan secara total. Selain sekarang dirigit beton hingga perempatan Buntu Sidamulya. Di sisi timur juga dibuat drainase terkoneksi dengan sungai Tipar. Hal itu sebagai penanagan final genangan yang selama ini timbul. Sehingga persoalan jalan yang terendam banjir di Kroya akan berkurang satu. “Kalau Kroya yang paling parah di jalur Buntu – Kroya. Sekarang sudah dilakukan pembenahan secara total sehingga satu persoalan di Kroya akan selasai,”ujar dia. Namun demikian perlu adanya kerjasama dengan warga. Sebab meski sudah bagus jalannya namun masih tetap ada kepedulian warga. terutama soal perawatan ringan seperti semak yang kerap mengganggu aliran air. “Terutama memang soal drainase yang kerap tertutup lumpur atau bahkan sisa panen petani yang menutup saluran sehingga saluran tidak mengair secara normal,”katanya mengingatkan.(yan/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: