Tujuh Motor dan Lima Mobil Kecelakaan di Wilayah Cilacap

Tujuh Motor dan Lima Mobil Kecelakaan di Wilayah Cilacap

Selama Operasi Ramadniya Candi 2016 CILACAP - Kepolisian Resor (Polres) Cilacap mencatat ada 28 kasus kecelakaan di selama Operasi Ramadniya Candi 2016 sejak 30 Juni hingga 15 Juli 2016. Kecelakaan ini mengakibatkan puluhan orang luka ringan dan kerugian materiil puluhan juta rupiah. Tujuh-Motor-dan-Lima-Mobil-Kecelakaan Kapolres Cilacap, AKBP Ulung Sampurna Jaya, SIK, MH melalui Kepala Pusat Data Operasi, AKP Budi Riyadi, SH mengungkapkan, dari 28 kasus kecelakaan tersebut, enam kecelakaan diantaranya dialami oleh pemudik. Kecelakaan pemudik ini melibatkan tujuh buah kendaraan roda dua dan lima kendaraan roda empat. “Dalam kecelakaan-kecelakaan ini, 20 orang menjadi korban luka ringan dan kerugian material sebesar 19 juta rupiah,” ungkapnya. Sedangkan 22 kecelakaan lainnya dialami oleh nonpemudik atau pengguna jalan lokal. Tercatat melibatkan 22 kendaraan roda dua dan 13 kendaraan roda empat, dengan korban luka ringan mencapai 48 orang dan kerugian materil mencapai 20 juta rupiah.. Lebih lanjut, AKP Budi Riyadi menjelaskan, selama operasi Polres Cilacap juga melakukan penegakan hukum. Hasilnya, 777 buah tilang dan 1.323 teguran kepada pengguna jalan dikeluarkan lantaran melanggar peraturan. Sementara itu, data yang diperoleh Radarmas menyebutkan adanya peningkatan jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Jawa Tengah. Dari data Traffic Count yang terpantau di pos Dayeuhluhur di perbatasan Jateng – Jabar selama 16 hari Operasi Ramadniya, sebanyak 8.649 unit bus, 5.954 unit mobil beban, 100.058 unit mobil penumpang dan 115.365 unit sepeda motor terpantau melintasi perbatasan. Adapun kendaraan yang keluar dari wilayah Jateng kearah Jabar terpantau lebih banyak. Namun jumlah sepeda motor tercatat lebih kecil. Tepatnya, bus sebanyak 9.392 unit, mobil beban 6.810 unit, mobil penumpang 113.469 unit dan sepeda motor 111.045 unit “Dari data Traffic Count kendaraan bermotor arus mudik – balik selama Oprasi Ramadniya 2016 yang melewati pantai selatan didominasi oleh sepeda motor. Tampaknya, pemudik merasa akan lebih cepat menggunkan sepeda motor saat pulang kampung dibanding menggunkan kendaraan umum seperti bus, karena bisa terkena macet,” tambah AKP Budi Riyadi.(amu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: