Harga Stabil, Aktivitas Pasar di Majenang Sepi
MAJENANG-Aktivitas jual beli di pasar induk Majenang dalam sepekan terakhir nampak lenggang. Pedagang di los dan kios pasar terbesar di wilayah barat Kabupaten Cilacap itu lebih banyak berdiam diri. Sementara pengunjung masih sangat jarang, hanya pelanggan tetap dan pedagang keliling yang biasa berburu kebutuhan disana. "Masih jarang warga yang ke pasar. Mayoritas pedagang keliling yang mencari barang untuk dijual kembali," ujar Sarjo, salah satu pedagang di pasar induk Majenang, Jumat (24/6) kemarin. Dia mengatakan, sejumlah warga Majenang memang mulai terlihat. Namun mereka lebih banyak mencari-cari barang dan belum terburu-buru untuk membeli. Mereka baru akan membeli jika melihat harga cocok atau barang bagus dengan harga miring. Jika tidak, mereka akan mencari sembako atau bahan untuk berbuka puasa. "Memang ada warga biasa, tapi baru sebatas melihat-lihat. Kalau cocok beli, kalau tidak ya pergi," katanya. Kepala Pasar Induk Majenang, Agus Purwanto melalui petugas pasar, Dwi Muryani mengatakan, harga kebutuhan pokok di pasar induk sampai kemarin masih tergolong stabil. Bahkan sejumlah komoditas mengalami penurunan harga karena pembeli masih sangat sepi. "Harga masih stabil. Bahkan ada yang turun," ujarnya. Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah dan bawang putih. Kedua bumbu dapur ini sekarang dijual Rp 300 ribu per kg, atau turun Rp 10 ribu dari harga sebelumnya yang mencapai Rp 40 ribu. Demikian juga telor yang turun dari Rp 23 ribu per kilo menjadi Rp 19 ribu per kilo. Sedangkan daging ayam kampung dan ayam potong stabil. "Daging ayam potong dan ayam kampung masih stabil," katanya. Namun demikian, dia memprediksi harga kebutuhan pokok akan naik mulai pekan depan. Ini setelah adanya isu dikalangan pedagang yanag menyebutkan kalau distributor akan menaikan harga. Hal ini diperkirakan karena makin dekatnya hari raya idul fitri dan meningkatnya permintaan dari masyarakat. "Kemungkinan minggu depan mulai naik. Kabarnya, pedagang pasar sudah dikasih tahu (oleh distributor-red)," katanya. Hal ini sudah diperkirakan sebelumnya oleh pihak pedagang maupun petugas pasar. Biasanya, harga kebutuhan pokok akan stabil pada minggu kedua puasa. Memasuki minggu ketiga, harga akan mulai merangkak naik dan permintaan dari masyarakat akan meningkat. Dan minggu terakhir puasa, harga kebutuhan pokok mencapai puncaknya dan sulit dikendalikan. "Ini sesuai prediksi kemarin," tandasnya. (har/)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: