Waspada! Empat Titik Banjir dan Longsor Jalur Mudik Sekitar Kabupaten Cilacap
CILACAP - Pemudik dari Jakarta dan kota besar di Jawa Barat yang memilih jalur selatan nasional, dihimbau waspada. Pasalnya, jalur ini penuh dengan ancaman tanah longsor dan banjir. Terutama saat pemudik sudah memasuki Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pihak terkait mencatat setidaknya ada 4 titik rawan banjir dan longsor. Ancaman tanah longsor, langsung menghadang pemudik sesaat setelah memasuki Kabupaten Cilacap. Lokasinya tidak terlalu jauh dari tapal batas kedua provinsi, tepatnya di Desa Panulisan Kecamatan Dayeuhluhur. Lokasi ini setidaknya dalam dua tahun terakhir selalu mengalami tanah longsor tiap kali hujan deras mengguyur. Ancaman serupa juga muncul di bukit Cikukun Desa Adimulya Kecamatan Wanareja. Lokasinya tepat di sisi barat puncak bukit yang kerap mengalami jalan patah atau bergeser itu. Longsor terakhir memang sudah sangat lama, yakni awal dekade 90-an. Namun hingga kini masih menjadi perhatian pihak terkait. "Di sana (bukit Cikukun) juga rawan longsor," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono, Kamis (23/6) kemarin. Dikatakannya, ancaman banjir berada di sisi timur tapal batas. Tepatnya di sekitar pasar Cileumeuh Desa Rejodadi Kecamatan Cimanggu. BPBD mencatat setidaknya ada 2 lokasi rawan banjir atau jalan tergenang. Pertama di depan pasar tersebut yang kerap muncul tiap kali hujan deras menguyur. "Air dari pegunungan sering melimpas ke jalan," katanya. Satu titik lainnya, katanya muncul sebagai akibat dari tidak berfungsinya gorong-gorong yang di sekitar tempat persemaian milik Perhutani. Alhasil, aliran air akan melimpas ke jalan dan bisa mengganggu kendaraan pemudik terutama pengguna sepeda motor. "Ada gorong-gorong yang tidak berfungsi maksimal," katanya. Karena itulah, pihaknya meminta agar pemudik ekstra hati-hati saat melintasi jalan tersebut. Terlebih lagi jika hujan deras menguyur karena risiko tanah longsor ataupun banjir semakin tinggi. "Harus hati-hati, terutama kalau hujan deras," ujarnya. Dalam kesempatan terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Jateng wilayah Wangon, Banyumas sampai batas Jawa Barat, Eddy Syahputra menjelaskan, ancaman jalan patah di bukit Cikukun sudah teratasi. Perbaikan ini dilakukan dengan sistim bor pile, yakni memasang pasak bumi guna menghindari lapisan bawah tanah bergerak atau sliding. "Ancaman jalan patah sudah diatasi dengan bor pile. Kami juga sudah membangun saluran drainase," tandasnya. (har/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: