Nusakambangan Lebih Dikenal Wisatawan Mancanegara
Pemkab Butuh Ikon Pariwisata Baru CILACAP-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap mengakui hingga kini Cilacap belum memiliki landmark atau ikon besar wisata untuk menarik kunjungan. Saat ini, Kabupaten Cilacap memang memiliki sejumlah kawasan wisata potensial seperti Pantai Teluk Penyu dan Pulau Nusakambangan. Akan tetapi, kawasan tersebut berada di bawah kewenangan lembaga lain. Kepala Disparbud Cilacap, Murniyah mencontohkan, berdasarkan pengalamannya, selama ini banyak masyarakat mancanegara khususnya Eropa lebih mengenal Pulau Nusakambangan dari pada Cilacap. Hal tersebut cukup ironis mengingat Pulau Nusakambangan secara geografis masih berada di wilayah Kabupaten Cilacap. Dari catatan Radarmas, Nusakambangan masih menjadi wewenang pemerintah pusat sejak tahun 2006. Sehingga pengelolaan obyek wisata di pulau Nusakambangan tidak bisa dimaksimalkan. Karena itu, selama beberapa tahun terakhir, Pemkab Cilacap menginginkan untuk Pulau Nusakambangan dapat dibagi menjadi 3 zona yaitu zona penjara, zona wisata dan zona pertambangan. Bahkan, beberapa kasus sterakhir, wisatawan mancanegara juga kedapatan mengunjungi Pantai Kalijati di ujung barat pulau Nusakambangan bersama 23 turis asing lain. Puluhan turis asing itu terdiri atas dua puluh orang warga negara Kanada, dua warga negara amerika, dan masing-masing satu warga negara Inggris, Jerman dan Belanda. Enam belas diantaranya perempuan sedang sembilan sisanya laki-laki yang kesemuanya, rata-rata usianya belum menginjak kepala tiga. Mereka menyeberang dari Pangandaran Jawa Barat dan tiba di Pantai Kalijati sekitar pukul 12.00 pada Selasa (14/6) dengan tiga perahu jenis kathir ditemani seorang pemandu dari Pangandaran, Yatino Sambas (48). Terlepas dari potensi wisata di Nusakambangan, Murniyah menjelaskan, Cilacap membutuhkan ikon pariwisata agar wisatawan lebih mudah mengenal Cilacap. Seperti halnya Malaysia degan Petronas-nya, atau Belgia dengan Manneken Pis. Untuk itu, Disparbud Cilacap berupaya mengoptimalkan sejumlah obyek wisata andalan selain Nusakambangan. Salah satunya melalui rencana pembangunan kafetaria di depan kompleks Benteng Pendem Cilacap. Saat ini, prosesnya telah dimulai, dan Pemkab Cilacap telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan kafetaria tersebut sebesar Rp 800 juta. Selain itu, Disparbud Cilacap juga akan melakukan pembenahan terhadap THR Teluk Penyu Cilacap, termasuk kolam renang yang dinilai masih jauh dari standar. Murniyah menambahkan, saat ini pihaknya telah menambah sejumlah fasilitas dan sarana prasarana, untuk meningkatkaan kunjungan wisatawan. Antara lain pengadaan mobil film keliling, serta mendirikan Gedung Iptek di kompleks THR Teluk Penyu. Menurut Murniyah, pihaknya telah mengirimkan calon operator mobil film keliling untuk mengikuti pelatihan di Jakarta, terkait petunjuk teknis mengenai pengoperasian sarana tersebut. (rez/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: