20 Siswa Cilacap Tidak Mengikuti US SD Karena Pindah Sekolah
CILACAP-Sedikitnya, 20 siswa Sekolah Dasar (SD) se Kabupaten Cilacap tidak mengikuti Ujian Sekolah (US) tahun 2016 ini. Jumlah tersebut didominasi oleh siswa yang mengundurkan diri. Banyaknya pengunduran diri tersebut disebabkan karena sistem online pendataan siswa masih mengikuti data lama. Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Nunung Sugiyono melalui Kasi Kurikulum SD Kurniadi menjelaskan, banyaknya siswa yang mengundurkan diri merupakan siswa yang sudah lama pindah sekolah. Namun karena sistem data masih menggunakan lama, akibatnya data siswa tersebut terlanjur masuk di Daftar Nominatif Tetap (DNT) peserta ujian. "Seperti ejaan nama yang tidak sesuai pun tidak bisa diganti,"ujarnya kepada Radarmas Kamis (19/5) kemarin. Menurut dia, persoalan ini sama dengan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP yang lalu. Dimana siswa yang mengundurkan diri pun cukup tinggi. Selain itu sistem online tersebut merupakan urusan dari Dinas Pendidikan Provinsi. "kebanyakan siswa tersebut sudah pindah sekolah karena mengikuti orang tua,"terangnya. Sementara untuk lima siswa yang sakit, akan difasilitasi untuk mengikuti ujian susulan. Dengan ketentuan tiap siswa akan mengikuti sesuai dengan mapel yang tidak diikutinya. "Nantinya akan diberikan dua pengawas dalam pelaksanaannya,"tutur Kurniadi. Untuk US susulan lanjut dia akan dilaksanakan Pada dari tanggal 23 Mei hingga 25 Mei mendatang. Tempat US susulan akan dilaksanakan di masing-masing sekretariat sub rayon. "Alasannya pemilihan dilakukan di sub rayon agar siswa bisa mudah dalam mengerjakan UN susulan,"imbuhnya. Untuk jumlah total siswa yang terdaftar mengikuti US SD ada 31.177. Dengan 31.158 diantaranya yang mengikuti US. Rincian 27.234 dari SD Negeri maupun swasta. Dari MI jumlah total siswa yang mengikuti ada 3.889. Sementara untuk SDLB ada 35 siswa yang akan mengikutinya. Meski hasil nilai US bukan sebagai syarat mutlak, namun Kurniadi menekankan pentingnya pencapaian yang maksimal untuk US. Sebab, nantinya nilai US akan digabung dengan nilai ulangan harian dengan mempertimbangkan penilaian budi pekerti tiap siswa. "Jadi nilai US tidak berdiri sendiri, namun akan digabung dengan tiga hal tersebut. Bisa juga nanti ada siswa yang nilai US dan nilai ulangan harian masing-masing mendapatkan 10, namun budi pekertinya rendah akan menjadi tidak lulus,"ucapnya.(rez)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: