Suka Promosi
Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sedang diperhatikan serius oleh pemerintah pusat. Hal ini terlihat dengan adanya pembangunan 1.000 pasar yang mengutamakan produk UMKM. Hal ini membuat Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) UMKM Dian Arinda Murni getol mempromosikan produk asli cilacap. "Dengan sering travelling ke daerah lain, memperkaya wawasan kita terhadap pengelolaan UMKM di daerah lain,"ujarnya saat ditemui Radarmas. Menurutnya, produk asli Cilacap seperti batik, selai pisang, gula semut dan lainnya, juga tidak kalah dengan di daerah lain. Baginya, dengan banyak mengunjungi tempat di berbagai daerah, akan bisa mengadopsi konsep konsep yang menarik. "Saya tertarik dengan konsep toko jajanan khas UMKM di Ambarketawang, Yogyakarta," ungkapnya. Pasalnya, dengan konsep yang modern, bersih serta one stop service, mampu menjadi magnet pengunjung. "Saya sebenarnya memiliki konsep ke depan agar di daerah perbatasan masuk Kabupaten Cilacap untuk memiliki seperti konsep toko tersebut," terangnya. Sebab, dengan menghadirkan toko modern yang mengutamakan produk UMKM, akan merubah mindset masyarakat luas. Dia melihat, akan menarik ketika toko menjadi tempat pajangan produk UMKM asli Cilacap. "Jadi pengunjung ketika datang ke Cilacap bisa meninggalkan keinginan untuk datang kembali," katanya. Wanita yang akrab disapa Reni ini pun, ternyata giat untuk selalu mengenalkan produk UMKM Cilacap kepada orang terdekatnya. "Ya ketika berkumpul dengan teman kerja ataupun keluarga selalu membagikan produk UMKM," imbuhnya. Kebiasaan dirinya ketika pertama kali melihat produk UMKM daerah lain adalah dengan memperhatikan kemasannya. Karena menurutnya, dengan menampilkan produk kemasan yang menarik, terlebih dahulu akan terbentuk brand image kepada pembeli. "Ketika berkunjung ke luar Cilacap, saya pasti menyimpan produk asli yang diunggulkannya," akunya. Sama ketika dirinya ketika berkunjung ke daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). Dimana produk tenun disana yang mendunia, membuat Reni sangat kesengsem. Sebab, masyarakat disana hanya dengan bermata pencaharian sebagai pengrajin tenun, bisa menghidupi kebutuhan sehari hari mereka. "Indonesia itu kaya akan produk UMKM, jadi saya optimis usaha ini akan selalu menjanjikan," tambahnya yakin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: