Disparbud Diminta Beri Manfaat
Bagi Desa di Sekitar PIW BINANGUN-Dengan pengelolaan baru Pantai Indah Widarapayung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, desa-desa di sekitar Widarapayung meminta ada manfaat yang diterima atas imbas keramaian. Hal itu seperti disampaikan Kepala Desa Widarapayung Wetan, Hasan Baehaqi kepada Radarmas. Dia berharap, agar keberadaan PIW tetap memberikan manfaat bagi warga desanya. Pasalnya, obyek wisata itu sudah menjadi bagian dari warga Desa Widarapayung sejak ratusan tahun yang lalu “Harapan kami meski sudah dikelola oleh pemerintah kabupaten tetap memberikan manfaat baik langsung maupun tidak langsung bagi warga Desa Widarapayung,” kata dia. Paling tidak, sebut dia, warganya dapat ikut berdagang di PIW. Bahkan, dia juga berharap agar obyek wisata itu bisa lebih besar lagi dan menjadi obyek wisata lengkap sarana dan prasarannya. Apalagi pemerintah sudah menjadikan PIW sebagai salah satu pengembangan di wilayah Cilacap timur. Sementara itu, sejumlah pelaku pariwisata di Binangun juga mempunyai pengharapan yang sama. Seperti dikatakan Mujib (45), tokoh pemuda di Cilacap Timur dan pemilik usaha di Pantai Indah Widarapayung. Dia berharap pengelolaan PIW tidak berhenti di tengah jalan pengembangan. Pasalnya pengelolaan PIW dari pemerintah desa ke pemerintah Kabupaten sudah banyak “korbannya”. Sehingga, jika pengelolaan mengalami kemunduran, hal itu akan menyakiti warga pesisir yang tempat usaha dibongkar. “Kita berharap warga pesisir tidak hanya menjadi korban. Namun dapat menerima manfaat dari pengelolaan PIW yang sekarang berada di tangan Disparbud,” tandas dia. Menurut Mujib, apa yang sudah ditaati oleh warga pesisir yang rela mengorbankan untuk mau ditata harus menjadi perhatian Dinas Pariwisata. Sebab, jika sampai pengelolaan pariwisata melempen maka pengorbanan pedagang yang mau ditata akan sia-sia. “Mudah-mudahan bisa lebih baik lagi. Sebab sudah banyak yang berkorban untuk mendukung pentaan PIW,” kata pemilik warung yang rela dibongkar ini. Dikatakan dia, warungnya yang ada di barisan paling depan rela bongkar demi kepentingan penataan. Padahal dia membuat warung sebelum ada aturan. “Namun, demi kemajuan PIW, kami relakan warung dibongkar. Karena itu kami berharap nahkoda baru bisa lebih proaktif dan mengakomodir kepentingan warga pesisir,” ujar dia. (dar/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: