Angka Stunting Purbalingga Diklaim Terus Menurun
TURUN: Pertemuan Tim Stunting dalam rangka aksi 2 Konvergensi Stunting di Ruang Andrawina Owabong. (ISTIMEWA) PURBALINGGA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mengklaim stunting di Kabupaten Purbalingga terus menurun. Saat ini, angka stunting di Purbalingga terus turun dan berada di kisaran 15,6 persen. Hal itu diungkapkan oleh, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga Bambang Sucipto, saat Pertemuan Tim Stunting dalam rangka aksi 2 Konvergensi Stunting di Ruang Andrawina Owabong, Senin (23/5). Dia menyatakan penanganan stunting harus dilakukan secara sistematis, perencanaan matang serta aksi-aksi nyata dan evaluasi. “Presiden mentargetkan di akhir 2024 angka stunting di Indonesia berada di angka 14 persen. Sehingga kita harus terus berusaha menurunkannya,” ujarnya. Kabid KB Dinsosdalduk KBP3A Kabupaten Purbalingga Puji Sri Rahayu mengatakan, Pemkab menangani stunting mulai dari hulu. Yakni, mulai dari support dukungan kepada keluarga yang rentan terhadap stunting, hingga pendampingan kepada calon Pengantin hingga tiga bulan. “Ada aplikasi dari BKKBN ELSIMIL untuk memantau calon pengantin mulai dari usia, riwayat penyakit dan lainnya. Yang lolos screening akan mendapatkan sertifikat sebagai Calon pengantin,” katanya. Dia menambahkan, Pemkab Purbalingga juga melakukan pendampingan kepada ibu hamil untuk memantau asupan gizi. Bidang KB juga akan memantau ibu melahirkan bahwa 40 hari pasca melahirkan si ibu harus sudah melakukan KB sehingga bisa mengatur 4 T. https://radarbanyumas.co.id/rp-45-miliar-untuk-tekan-stunting-pemkab-purbalingga-bentuk-tim-pendamping/ “Untuk mengatur agar Tidak terlalu muda nikahnya, tidak terlalu tua hamilnya (tidak lebih dari 35 tahun, red), tidak terlalu banyak anaknya (dua anak lebih sehat, red) dan tidak terlalu sering,” imbuhnya. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: