Satpol PP Amankan Lima Anak Punk, Potong Kawat Brojong Klawing
KETAHUAN: Kawat matras/bronjong dalam karung plastik yang diamankan Sat Pol PP dari anak punk. AMARULLAH/RADARMAS PURBALINGGA - Perbuatan sejumlah anak punk di Purbalingga ini tak pantas dicontoh. Mereka kedapatan sedang memotong dan mengambil kawat brojong di tepi aliran Sungai Klawing, masuk Kelurahan Bancar Kecamatan Purbalingga. Hingga akhirnya atas laporan warga, sejumlah aparat Sat Pol PP mengamankan 5 orang anak punk. “Kami melakukan patroli dan pengecekan atas laporan warga, lalu mendapatkan mereka masih dilokasi tepi Klawing. Lalu kami amankan untuk dibina di rumah singgah milik pemerintah,” kata Kabid Tibumtranmas Sat Pol PP Purbalingga, Sutriono SSos, Selasa (10/5). Mereka diamankan karena dikhawatirkan menyebabkan gangguan Tibumtranmas (Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, red). Yaitu sesuai Perda Kabupaten Purbalingga Nomor 9 Tahun 2016 tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat di Kabupaten Purbalingga. Lalu sesuai Perda Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Penyakit Masyarakat. Kejadian berawal ketika Sat Pol PP menerima laporan pengaduan masyarakat bahwa di bawah jembatan Sungai Klawing Kelurahan Bancar, Purbalingga terdapat aktifitas anak punk yang melakukan pemotongan kawat matras sungai. “Beruntung, mereka masih bisa kami amankan. Sehingga kejadian yang lebih berbahaya karena rusaknya matras/kawat bronjong pencegah longsor bisa diminimalkan,” tambahnya. Hasil pemeriksaan dan pendataan, 2 dari 5 anak punk itu berasal dari luar daerah, sisanya dari Purbalingga. Mereka beserta barang bukti kawat bronjong sudah dibawa ke dinas. Kemudian semua direhabilitasi di Rumah Singga di Bojong, Purbalingga. “Kemungkinan kawat yang diambil akan dijual. Namun kami hanya melakukan pembinaan saja dan pernyataan tidak mengulangi,” tegasnya. https://radarbanyumas.co.id/pemkab-purbalingga-desak-penyudetan-klawing-untuk-kurangi-kekuatan-erosi/ Selain di area jembatan Klawing Bancar, petugas juga patroli menyisir beberapa tempat keramaian umum di kota dan sekitarnya. Seperti Alun-alun Purbalingga, Taman Kota, persimpangan traffic light dan area publik lainnya. “Paling banyak anak-anak punk,” imbuhnya singkat. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: