Bernilai Ekonomi Tinggi, Sebagai Bekal Saat Kembali ke Masyarakat

Bernilai Ekonomi Tinggi, Sebagai Bekal Saat Kembali ke Masyarakat

KREATIF: WBP di Rutan Kelas II B Purbalingga sedang membuat miniatur truk oleng. (ADITYA/RADARMAS) Melihat Kreativitas WBP Rutan Kelas II B Purbalingga Membuat Minatur Truk Oleng Berada di balik jeruji penjara bukan menjadi penghalang untuk tetap produktif dan kreatif. Hal itu, terlihat dari kegiatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Kelas II B Purbalingga. Mereka mampu memproduksi miniatur truk, yang bernilai ekonomis tinggi. ADITYA WISNU WARDANA, Purbalingga Di Rutan kelas II B Purbalingga, WBP dibekali keterampilan merakit mainan anak miniatur Truk Oleng. Setiap harinya, WBP berhasil membuat puluhan sampai ratusan mainan miniatur Truk Oleng dari dalam Rutan Purbalingga. Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan Doni Kristianto menjelaskan, Rutan menjalin kerja sama dengan Doni Tirto Miniatur, sebagai pihak ketiga. Yaitu sekumpulan remaja desa Kalikajar Kecamatan Kaligondang yang selama ini memproduksi mainan atau miniatur truk. Namun, tak semua WBP bisa ambil bagian dalam produksi miniatur truk yang disebut truk oleng tersebut. WBP yang akan bekerja harus lulus seleksi terlebih dahulu. Setelah itu, para napi akan mengikuti pelatihan bimbingan kerja perakitan kerajinan Truk Oleng oleh pihak ketiga. "Mereka diseleksi melalui sidang tim pengamat pemasyarakatan (TPP) dan dilatih oleh pihak ketiga," ujarnya. Dijelaskan, bahakn utama membuat miniatur truk adalah kayu triplek. Untuk suspensinya menggunakan limbah karet. Sehingga miniatur truk ini menjadi oleng jika disentuh. Selain bisa bergoyang, miniatur truk dilengkapi dengan terpal tutup bak dan lampu led yang menjadi variasi tambahan. "Setiap harinya, WBP kami dapat memproduksi 50 sampai 100 buah mainan. hasil produksi dari para WBP selanjutnya dipasarkan oleh pihak ketiga melalui online. Per unitnya dijual dengan harga Rp 100 ribu," ungkapnya. Ditambahkan, hasil dari penjulan mainan itu akan dibagi sesuai dengan perjanjian. Napi juga mendapatkan penghasilan dari aktivitas itu. "Untuk uang hasil penjulan dibagi, pertama tentu untuk premi warga binaan, ada juga setor PNBP ke negara dan kas bimbingan kerja rutan," ucapnya. Dijelaskan, ketrampilan tersebut diberikan kepada WBP dengan maksud agar saat bebas nanti para napi sudah memiliki keterampilan agar dapat beradaptasi dengan masyarakat. “Sehingga dapat hidup mandiri di masyarakat nanti,” jelasnya. Selain produksi miniatur truk oleng, WBP juga menghasilkan produksi miniatur kapal pesiar dari limbah kertas. Serta, produk mebelair multifungsi yang unik. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: