Pemkab Purbalingga Desak Penyudetan Klawing Untuk Kurangi Kekuatan Erosi

AMBROL: Kondisi erosi talud ambrol di Penaruban, Kaligondang, ancam rumah warga. Sampai kini menunggu penanganan. (AMARULLAH/RADARMAS) PURBALINGGA- Penanganan dampak erosi aliran Sungai Klawing di dua titik (Bancar dan Penaruban, red) terus maksimalkan upayanya oleh Pemkab Purbalingga. Melalui stakeholder terkait seperti DPUPR, BPBD dan lainnya, meminta agar ada upaya atau action/aksi di lapangan dengan penyudetan/normalisasi aliran air di wilayah sekitar. Asisten Dua Sekda Purbalingga, Agus Winarno mengatakan penanganan erosi talud di Kelurahan Bancar, pihak BBWS SO menilai secara teknik yang di hulu jembatan memerlukan perencanaan teknik yang matang. Tahun 2022 ini baru DED (Details Engineering Design) dengan konstruksi menggunakan Boor Pael. “Jika ditangani darurat berpotensi biaya besar. Namun ketahanan usia bangunan pendek. Dikhawatirkan menambah masalah. Jadi kami tetap meminta ada aksi dulu menangani di lapangan dengan upaya-upaya seperti hasil rakor tadi. Seperti normalisasi sisi utara agar desakan air ke lokasi saat ini berkurang,” tutur Agus, kemarin. Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR), Buang Sudirman menjelaskan, dari hasil rapat akhir pekan lalu, dibicarakan penanganan permanen jangka panjang. “Karena kondisi di lapangan sudah semakin mengkhawatirkan, maka BPBD dan Bupati meminta dinormalisasi penyudetan untuk mengurangi tekanan di bagian selatan yang memicu erosi susulan,” tegasnya, Senin (11/4). Sedangkan lokasi erosi di wilayah Penaruban, penanganannya dengan cara kolaborasi. Yaitu dari pihak BBWS SO menyiapkan bronjong dan dari Balai PSDA Serayu Citanduy tenaga. Lalu dari Kabupaten Purbalingga menyiapkan batu sungai untuk mengisi kawat bronjong. https://radarbanyumas.co.id/longsor-klawing-ditangani-dari-hulu/ “Sesuai arahan Asisten Dua Sekda, kegiatan awal itu diusulkan melalui dana tak terduga (TT). Pengadaan batu diserahkan ke Dinrukim terkait dengan pengamanan pemukiman,” tambahnya. DPU PR juga tetap mendukung penanganan dengan ikut membantu tenaga dari harian lepas (THL) Bidang Pengairan. (amr)

Sumber: