Kuliner Mayong Bergeliat Lagi, Mulai Ramai di Hari Pertama Puasa
BERBURU TAKJIL: Sejumlah warga memadati tenda-tenda pedagang di Kya Kya Mayong Purbalingga, Minggu (3/4) sejak pukul 3 sore. (AMARULLAH/RADARMAS) PURBALINGGA- Keberadaan Jalan Wiraasaba (Jalan Mayong) sebagai tempat Pedagang Kaki Lima (PKL) kuliner mencapai kisaran 28 tahun. Hingga akhirnya pada awal tahun 2000 silam menjadi pusat kuliner Kya Kya Mayong. Ramadan ini, sejak pukul 15.00 sudah diserbu pembeli dari berbagai wilayah. Yoga, salah satu pembeli mengaku memilih lebih awal ke Mayong karena menghindari berdesakan. Lalu sayur dan makanan siap santap masih banyak pilihan. Sebaliknya jika terlalu mendekati buka puasa, makanan sudah minim. “Rata-rata membeli sayur siap santap. Kalau yang wajib ada kolak ubi dan pisang serta mendoan bagi saya,” kata warga kota ini, Minggu (3/4). Tak hanya sebagai tempat kuliner masakan khas Ramadan, Mayong juga memiliki berbagai alternatif makanan lain. Seperti sate, bakso, mi ayam, dan segala olahan daging. Lokasi yang dekat dengan pusat kota, kadang membuat arus kendaraan keluar masuk Mayong tersendat. Suharto pedagang sayur siap santap mengaku, dia mulai membuka layanan pembelian per pukul 16.00. Namun tidak melayani makan di tempat. Hanya saja, siap melayani pembelian rames dan mendoan hangat. “Biasanya habis Maghrib sudah habis. Lalu sisanya sedikit sembari beberes untuk pejalan kaki yang melintas,” kata pria yang juga guru ini. Riswanto, salah satu warga Purbalingga sudah kenal Mayong sejak tahun 90an. Makanan berupa jajanan dan menu lokal Purbalingga. Bahkan hingga sekarang anaknya sudah kuliah, pusat kuliner itu tetap ramai diminati pembeli. https://radarbanyumas.co.id/pkl-purbalingga-bakal-ditata-lewat-relokasi/ “Ya lumayan selain sudah memiliki ciri khas dan ikon Purbalingga, pusat kuliner Mayong banyak menyajikan berbagai variasi menu makanan,” ujarnya. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: