Aliran Sungai Klawing Kikis 22 Bangunan

Aliran Sungai Klawing Kikis 22 Bangunan

ABRASI : Sisa bangunan rumah bagian belakang yang longsor sangat membahayakan pemilik rumah. (AMARULLAH/RADARMAS) Akibat Bronjong Rusak PURBALINGGA- Kerusakan matras atau bronjong yang diterjang banjir Sungai Klawing di wilayah Kelurahan Bancar Kecamatan Purbalingga, semakin parah. Bahkan pada Minggu (20/3) malam sampai Senin (21/3) pagi, telah membuat beberapa bangunan ada yang sudah terbawa longsor. Terutama bangunan di tepi aliran Sungai Klawing, Kelurahan Bancar, Purbalingga. “Hujan deras semalam dan kondisi bronjong yang sudah rusak membuat aliran air mengikis bangunan. Ada total 22 bangunan milik 22 Kepala Keluarga (KK) di wilayah RT 1 RW 1 kelurahan setempat. Sejumlah bangunan sudah terbawa arus dan kondisinya mengkhawatirkan,” papar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Muchammad Umar Faozi MKes, Senin (21/3) siang saat pengecekan lokasi. Longsor paling parah setinggi 12 meter dengan lebar/panjang longsoran 300 meter. Kejadian itu mengakibatkan satu rumah bertingkat terancam terbawa arus Sungai Klawing. Untuk penanganan masuk kategori darurat berada di rumah bagian belakang. “Harus ditangani dengan cepat agar tidak semakin merusak bangunan,” tambahnya. Pihaknya sudah melaporkan kejadian itu ke BPBD Propinsi Jateng, BPNP, BBWS SO Yogyakarta dan secara resmi bersurat ke BBWS SO Yogyakarta melalui surat yang dilayangkan DPU PR Purbalingga. Akhir tahun 2021 lalu, Tim Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak di Yogyakarta, DPU PR Purbalingga, BPBD Purbalingga telah turun mengeceknya. Karena kerusakan sebenarnya sudah lama dan membutuhkan penanganan serius. Menurut tim, penanganan paling cepat dengan bronjong. Karena jika menggunakan turap dengan pancang, akan kesulitan. Kedalaman sudah lumayan dan membutuhkan waktu tidak sedikit. Harapannya segera ada penanganan. https://radarbanyumas.co.id/61-rumah-terendam-luapan-sungai-jompo-purbalingga-waspadai-luapan-susulan/ “Untuk sementara, para pemilik bangunan diminta waspada ketika hujan turun dengan intensitas tinggi. Lalu debit air sungai meningkat. Jika dinilai membahayakan, sebaiknya menghindar atau mengungsi lebih dulu,” jelasnya. Pengusulan ke BBWS Serayu Opak di Yogyakarta karena aliran sungai itu dalam kewenangan mereka. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: