Bencana Tanah Bergerak, 19 Rumah di Desa Banjaran Rusak
![Bencana Tanah Bergerak, 19 Rumah di Desa Banjaran Rusak](https://radarbanyumas.disway.id/upload/2022/03/d33cf055-2dee-4932-83c2-e7684022e1f8.jpg)
PURBALINGGA - Bencana tanah bergerak terjadi di Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari meluas. Jumlah rumah yang rusak bertambah menjadi 19 rumah.
Selain itu, bencana juga merusak ruas jalan di dusun Sawangan desa tersebut.
Sebelumnya dilaporkan dua rumah rusak akibat kejadian tanah bergerak tersebut. Selain itu tanah milik warga amblas sedalam 30 centimenter dengan panjang sekira 25 meter di RT 9 RW 5.
Kejadian juga menyebabkan tebing sungai di wilayah RT 9 RW 5 longsor. Longsoran tebing mengancam satu rumah. Di wilayah Dusun 2 Desa Banjaran, setidaknya 19 rumah rusak akibat bencana tersebut.
Camat Bojongsari Sugeng Riyadi mengatakan, bencana tanah bergerak itu terjadi pada Selasa (15/3/2022) sekira pukul 16.00 WIB.
Sebelum kejadian, diketahui wilayah Kabupaten Purbalingga diguyur hujan selama tiga hari berturut-turut.
"Kami mendapat laporan dari warga, kejadian tanah bergerak dan amblas mulai dirasakan oleh warga sejak sore hingga malam hari," katanya kepada wartawan, Kamis (17/3/2022).
https://radarbanyumas.co.id/61-rumah-terendam-luapan-sungai-jompo-purbalingga-waspadai-luapan-susulan/
Ditambahkan olehnya, Forkompincam Bojongsari serta BPBD Kabupaten Purbalingga mendatangi lokasi tanah Amblas tersebut, Rabu (16/3).
"Dari pantauan di lapangan, tanah Amblas sekitar 30 centimeter. Sejumlah rumah juga rusak, temboknya retak," katanya.
Dijelaskan olehnya, di wilayah RT 19 RW 10 setidaknya ada 16 rumah rusak, dengan berbagai kategori mulai dari rusak sedang hingga rusak ringan. Sedangkan, di wilayah RT 17 RW 9 ada 3 rumah yang rusak.
"Saat ini bencana tersebut ditangani oleh BPBD Kabupaten Purbalingga," imbuhnya.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Purbalingga Muhsoni mengatakan, pihaknya sudah melakukan asesmen dan pendataan di lokasi tanah ambles Desa Banjaran. Ada 19 rumah yang rusak akibat peristiwa tersebut.
"Kerugian material akibatnya saat ini masih dihitung oleh Dinrumkin," katanya. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: