Minyak Goreng Kemasan Semakin Langka di Purbalingga

Minyak Goreng Kemasan Semakin Langka di Purbalingga

LANGKA: Rak pajang minyak goreng di toko moderen terlihat kosong. (ADITYA/RADARMAS) Pemkab Minta Operasi Pasar ke Provinsi PURBALINGGA - Minyak goreng (migor) dalam kemasan semakin langka dan mahal di Kabupaten Purbalingga. Masyarakat kesulitan mendapatkan migor di sejumlah toko moderen, pasar tradisional dan warung-warung. Berdasarkan pantauan Radarmas di sejumlah toko moderen di wilayah Kecamatan Purbalingga, migor kemasan menghilang dari rak pajang. Begitu juga di sejumlah pasar tradisional dan warung-warung. "Saya kesulitan mencari minyak goreng. Kalau pun ada harganya cukup mahal, per liter mencapai Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu," ujar Atun, warga Kelurahan Purbalingga Lor, Kecamatan Purbalingga, Senin (21/2). Dia sempat mendapatkan migor dengan harpa Rp 14 ribu per liter di toko moderen yang berada di sebelah Pasar Mandiri, pada Minggu (20/2). Namun, saat ini stoknya sudah habis, karena diserbu pembeli. "Saat ini, stok minyak goreng sudah tak ada lagi di toko tersebut," ujarnya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mengklaim pihaknya tak tinggal diam melihat fenomena angka dan mahalnya migor di pasaran. Melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, sudah melaksanakan sejumlah langkah. "Saat ini, kami sedang mengajukan usulan dan intens berkoordinasi dengan Dinperindag Provinsi Jateng. Serta Perum Bulog Subdivre Banyumas untuk dilakukan Operasi Pasar Minyak Goreng di Kabupaten Purbalingga," kata Kepala Dinperindag Kabupaten Purbalingga Johan Arifin terpisah. Dia berharap dengan adanya intervensi operasi pasar migor, harga minyak goreng di pasaran bisa normal kembali. Serta, masyarakat tak kesulitan mencari migor di pasaran. https://radarbanyumas.co.id/polisi-bakal-turun-cek-kelangkaan-migor-di-banyumas/ Sebelumnya, awal januari Dinperindag Purbalingga bekerjasama dg Dinperindag Provinsi Jateng melakukan operasi pasar migor harga Rp 14 ribu per liter, di 4 Kecamatan dengan sasaran warga kurang mampu. "Secara berkala sejak minggu kedua Januari sampai sekarang melakukan monitoring, pengawasan dan sidak stok dan harga migor. Baik ke toko modern/swalayan, distributor maupun pedagang di pasar tradisional," jelasnya. Pihaknya juga bekerjasama dengan Polres Purbalingga saat monitoring. "Kami juga bekerjasama dengan Polres Purbalingga mengadakan sosialisasi dan rapat koordinasi bersama distributor migor, pengelola toko modern, paguyuban pedagang pasar, para kepala pasar di Aula Pasar Segamas, 16 Februari lalu," lanjutnya. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: